Tampilkan postingan dengan label Misteri / Ghaib. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Misteri / Ghaib. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Desember 2016

KISAH NYATA : Subhanallah ! 2 Jenazah Sahabat Rasul Masih Utuh Setelah Ratusan Tahun Dikebumikan

Pada tahun 1932 (atau tahun 1351H), raja Iraq yang bernama Shah Faisal I bermimpi dimana dalam mimpinya ia ditegur oleh Hudhaifah al-Yamani (salah seorang #sahabat #Nabi) yang berkata:


“Wahai raja! Ambillah jenazahku dan jenazah Jabir al-Ansari (juga salah seorang sahabat nabi) dari tepian sungai Tigris dan kemudian kuburkan kembali di tempat yang aman karena kuburanku sekarang dipenuhi oleh air; kuburan Jabir juga sedang dipenuhi oleh #air.”

Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang pada malam-malam berikutnya akan tetapi raja Faisal I tidak peduli dengan mimpi itu karena ia merasa ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dalam kehidupannya yang berupa urusan-urusan kenegaraan. Pada malam ketiga Hudhaifa al-Yamani hadir dalam mimpi Mufti Besar Iraq. Hudhaifa al-Yamani berkata dalam mimpi sang Mufti itu:

“Aku telah memberitahu raja dua malam sebelumnya untuk memindahkan jenazahku akan tetapi tampaknya ia tidak peduli. Beritahukanlah kepada raja agar ia mau sedikit berempati untuk memindahkan kuburan-kuburan kami.”

Subhanallah, 2 jenazah Sahabat Nabi Masih Utuh Setelah Ratusan Tahun Dikebumikan
Subhanallah, 2 jenazah Sahabat Nabi Masih Utuh Setelah Ratusan Tahun Dikebumikan


Lalu setelah mendiskusikan masalah ini, raja Faisal, disertai oleh Perdana Menteri dan Mufti Besar bermaksud untuk melaksanakan tugas ini. Diputuskan bahwa Mufti Besar akan memberikan fatwa mengenai hal ini dan Perdana Menteri akan memberikan pernyataan kepada pers supaya semua orang tahu tentang rencana besar ini. Kemudian diumumkan kepada umum bahwa rencana ini akan dilangsungkan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat Dzhuhur dan Ashar. Kuburan kedua sahabat Nabi itu akan dibuka dan jenazahnya (atau mungkin kerangkanya) akan dipindahkan ke tempat lain.


Karena pada waktu itu sedang musim haji, maka para jamaah haji juga ikut berkumpul di kota Mekah. Mereka meminta Raja Faisal I untuk menunda rencana itu selama beberapa hari agar mereka juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri proses ekskavasi dari kedua tubuh sahabat nabi itu. Mereka ingin agar proses ekskavasi itu ditunda hingga mereka selesai beribadah haji. Akhirnya Raja Faisal setuju untuk menangguhkannya dan mengundurkannya hingga tanggal 20 Dzulhijjah.


Setelah shalat Dzuhur dan Ashar, pada tanggal 20 Dzulhijjah tahun 1351 (Hijriah) atau tahun 1932 Masehi, orang-orang berdatangan ke kota Baghdad. Yang datang bukan saja kaum Muslimin melainkan juga kaum Non-Muslim. Mereka berkumpul di kota Baghdad hingga penuh sesak. Ketika kuburan Hudzaifa al-Yamani dibuka segera mereka melihat bahwa kuburan itu dipenuhi air di dalamnya. Tubuh Hudzaifa al-Yamani diangkat dengan menggunakan katrol dengan sangat hati-hati agar tidak rusak dan kemudian jenazah yang tampak masih sangat segar itu dibaringkan di sebuah tandu. Kemudian Raja Faisal beserta Mufti Besar, Perdana Menteri dan Pangeran Faruq dari Mesir mendapatkan kehormatan untuk mengangkat tandu itu bersama-sama dan kemudian meletakkan jenazah segar itu ke sebuah peti mati dati kaca yang dibuat khusus untuk menyimpan jenazah-jenazah itu. Tubuh Jabir bin Abdullah Al-Ansari juga dipindahkan ke peti mati dari kaca yang sama dengan cara yang sama hati-hatinya dan dengan segenap penghormatan.


Pemandangan yang sangat menakjubkan itu sekarang sedang dilihat oleh banyak orang laki-laki dan perempuan, muda dan tua, miskin dan kaya, Muslim dan Non-Muslim. Kedua jenazah suci dari sahabat sejati Nabi yang kurang dikenal kaum Muslimin ini kelihatan masih segar dan tak tersentuh bakteri pengurai sedikitpun. Keduanya dengan mata terbuka menatap kedepan menatap kenabian yang mana keduanya membuat para penonton terperangah dan tak bisa menutup mulutnya.

Kebisuan mengharu biru …

Mereka seolah tak percaya atas apa yang mereka saksikan pada hari itu.

Selain tubuh keduanya yang tampak segar bugar, juga peti mati mereka yang juga tampak masih utuh dan baru; juga pakaian yang mereka kenakan pada saat dikubur semuanya utuh dan kalau dilihat sekilas seolah-olah kedua sahabat nabi dan pahlawan Islam ini masih hidup dan hanya terbaring saja.

Kedua jasad suci ini akhirnya dibawa dan dikebumikan kembali di kuburan yang baru tidak jauh dari kuburan sahabat sejati nabi lainnya yaitu Salman Al-Farisi yang terletak di SALMAN PARK kurang lebih 30 mil jauhnya dari kota Baghdad. Kejadian ajaib ini sangat mengundang kekaguman para ilmuwan, kaum filsafat, dan para dokter. Mereka yang biasanya sangat sering berkicau memberikan analisa sesuai dengan bidangnya masing-masing, kali ini tertunduk bisu terkesima dengan kejadian yang teramat langka.

Salah satu dari mereka ialah seorang ahli fisiologis dari Jerman yang kelihatan sekali sangat tertarik dengan fenomena ini. Ia sangat ingin melihat kondisi tubuh jenazah kedua sahabat nabi itu yang pernah dikuburkan selama kurang lebih 1300 tahun lamanya. Oleh karena itu, ia serta merta langsung mendatangi Mufti Besar Iraq. Sesampainya ia di tempat dimana peristiwa akbar itu terjadi, ia langsung memegang kedua tangan sang Mufti dengan eratnya sambil berkata:

“BUKTI APALAGI YANG BISA LEBIH MENGUATKAN BAHWA ISLAM ITU BENAR. AKU SEKARANG AKAN MASUK ISLAM DAN TOLONG AJARI AKU TENTANG ISLAM”





Di hadapan orang banyak beribu-ribu jumlahnya yang menyaksikan dirinya, dokter dari Jerman itu menyatakan keIslamannya. Demi melihat itu banyak orang lainnya yang beragama Kristen atau Yahudi turut juga menyatakan diri sebagai Muslim pada saat itu karena mereka telah melihat bukti yang sangat nyata dipampangkan di depan mereka. Ini bukan yang pertama dan terakhir. Masih banyak lagi kaum Nasrani dan Yahudi serta dari agama lain yang berbondong-bondong masuk Islam karena telah

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Pada tahun 1932 (atau tahun 1351H), raja Iraq yang bernama Shah Faisal I bermimpi dimana dalam mimpinya ia ditegur oleh Hudhaifah al-Yamani (salah seorang #sahabat #Nabi) yang berkata:


“Wahai raja! Ambillah jenazahku dan jenazah Jabir al-Ansari (juga salah seorang sahabat nabi) dari tepian sungai Tigris dan kemudian kuburkan kembali di tempat yang aman karena kuburanku sekarang dipenuhi oleh air; kuburan Jabir juga sedang dipenuhi oleh #air.”

Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang pada malam-malam berikutnya akan tetapi raja Faisal I tidak peduli dengan mimpi itu karena ia merasa ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dalam kehidupannya yang berupa urusan-urusan kenegaraan. Pada malam ketiga Hudhaifa al-Yamani hadir dalam mimpi Mufti Besar Iraq. Hudhaifa al-Yamani berkata dalam mimpi sang Mufti itu:

“Aku telah memberitahu raja dua malam sebelumnya untuk memindahkan jenazahku akan tetapi tampaknya ia tidak peduli. Beritahukanlah kepada raja agar ia mau sedikit berempati untuk memindahkan kuburan-kuburan kami.”

Subhanallah, 2 jenazah Sahabat Nabi Masih Utuh Setelah Ratusan Tahun Dikebumikan
Subhanallah, 2 jenazah Sahabat Nabi Masih Utuh Setelah Ratusan Tahun Dikebumikan


Lalu setelah mendiskusikan masalah ini, raja Faisal, disertai oleh Perdana Menteri dan Mufti Besar bermaksud untuk melaksanakan tugas ini. Diputuskan bahwa Mufti Besar akan memberikan fatwa mengenai hal ini dan Perdana Menteri akan memberikan pernyataan kepada pers supaya semua orang tahu tentang rencana besar ini. Kemudian diumumkan kepada umum bahwa rencana ini akan dilangsungkan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat Dzhuhur dan Ashar. Kuburan kedua sahabat Nabi itu akan dibuka dan jenazahnya (atau mungkin kerangkanya) akan dipindahkan ke tempat lain.


Karena pada waktu itu sedang musim haji, maka para jamaah haji juga ikut berkumpul di kota Mekah. Mereka meminta Raja Faisal I untuk menunda rencana itu selama beberapa hari agar mereka juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri proses ekskavasi dari kedua tubuh sahabat nabi itu. Mereka ingin agar proses ekskavasi itu ditunda hingga mereka selesai beribadah haji. Akhirnya Raja Faisal setuju untuk menangguhkannya dan mengundurkannya hingga tanggal 20 Dzulhijjah.


Setelah shalat Dzuhur dan Ashar, pada tanggal 20 Dzulhijjah tahun 1351 (Hijriah) atau tahun 1932 Masehi, orang-orang berdatangan ke kota Baghdad. Yang datang bukan saja kaum Muslimin melainkan juga kaum Non-Muslim. Mereka berkumpul di kota Baghdad hingga penuh sesak. Ketika kuburan Hudzaifa al-Yamani dibuka segera mereka melihat bahwa kuburan itu dipenuhi air di dalamnya. Tubuh Hudzaifa al-Yamani diangkat dengan menggunakan katrol dengan sangat hati-hati agar tidak rusak dan kemudian jenazah yang tampak masih sangat segar itu dibaringkan di sebuah tandu. Kemudian Raja Faisal beserta Mufti Besar, Perdana Menteri dan Pangeran Faruq dari Mesir mendapatkan kehormatan untuk mengangkat tandu itu bersama-sama dan kemudian meletakkan jenazah segar itu ke sebuah peti mati dati kaca yang dibuat khusus untuk menyimpan jenazah-jenazah itu. Tubuh Jabir bin Abdullah Al-Ansari juga dipindahkan ke peti mati dari kaca yang sama dengan cara yang sama hati-hatinya dan dengan segenap penghormatan.


Pemandangan yang sangat menakjubkan itu sekarang sedang dilihat oleh banyak orang laki-laki dan perempuan, muda dan tua, miskin dan kaya, Muslim dan Non-Muslim. Kedua jenazah suci dari sahabat sejati Nabi yang kurang dikenal kaum Muslimin ini kelihatan masih segar dan tak tersentuh bakteri pengurai sedikitpun. Keduanya dengan mata terbuka menatap kedepan menatap kenabian yang mana keduanya membuat para penonton terperangah dan tak bisa menutup mulutnya.

Kebisuan mengharu biru …

Mereka seolah tak percaya atas apa yang mereka saksikan pada hari itu.

Selain tubuh keduanya yang tampak segar bugar, juga peti mati mereka yang juga tampak masih utuh dan baru; juga pakaian yang mereka kenakan pada saat dikubur semuanya utuh dan kalau dilihat sekilas seolah-olah kedua sahabat nabi dan pahlawan Islam ini masih hidup dan hanya terbaring saja.

Kedua jasad suci ini akhirnya dibawa dan dikebumikan kembali di kuburan yang baru tidak jauh dari kuburan sahabat sejati nabi lainnya yaitu Salman Al-Farisi yang terletak di SALMAN PARK kurang lebih 30 mil jauhnya dari kota Baghdad. Kejadian ajaib ini sangat mengundang kekaguman para ilmuwan, kaum filsafat, dan para dokter. Mereka yang biasanya sangat sering berkicau memberikan analisa sesuai dengan bidangnya masing-masing, kali ini tertunduk bisu terkesima dengan kejadian yang teramat langka.

Salah satu dari mereka ialah seorang ahli fisiologis dari Jerman yang kelihatan sekali sangat tertarik dengan fenomena ini. Ia sangat ingin melihat kondisi tubuh jenazah kedua sahabat nabi itu yang pernah dikuburkan selama kurang lebih 1300 tahun lamanya. Oleh karena itu, ia serta merta langsung mendatangi Mufti Besar Iraq. Sesampainya ia di tempat dimana peristiwa akbar itu terjadi, ia langsung memegang kedua tangan sang Mufti dengan eratnya sambil berkata:

“BUKTI APALAGI YANG BISA LEBIH MENGUATKAN BAHWA ISLAM ITU BENAR. AKU SEKARANG AKAN MASUK ISLAM DAN TOLONG AJARI AKU TENTANG ISLAM”





Di hadapan orang banyak beribu-ribu jumlahnya yang menyaksikan dirinya, dokter dari Jerman itu menyatakan keIslamannya. Demi melihat itu banyak orang lainnya yang beragama Kristen atau Yahudi turut juga menyatakan diri sebagai Muslim pada saat itu karena mereka telah melihat bukti yang sangat nyata dipampangkan di depan mereka. Ini bukan yang pertama dan terakhir. Masih banyak lagi kaum Nasrani dan Yahudi serta dari agama lain yang berbondong-bondong masuk Islam karena telah

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Selasa, 20 Desember 2016

Malaikat Malik, Heran dengan Para Penghuni Neraka Ini



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2e2d3NAAVYOOJK2lVYmhcfKG-uv_H_yINSqv068N0-LI83hmSlca0-yPdnTDv6BAyHKg-k_CkYofMYCGWsdQukwJfka5mb6j8-vLWzThgGvVwfKBhg0KeNPLx7fyZY8ORKDPq0nXqPw0/s320/neraka.jpg

ORANG yang berdosa tentu akan masuk neraka. Ya hal itu sudah pasti kita ketahui. Dan di dunia ini ada dua jenis manusia yang berdosa. Yakni, manusia yang memang benar-benar berdosa, seperti kaum kafir. Ada pula yang berdosa, tetapi sebenarnya ia beriman, yakni mengakui bahwa Allah itu Tuhannya. Lantas, seperti apa orang-orang berdosa ini digiring ke neraka?

Manusia yang menjadi musuh Allah digiring ke neraka. Wajah mereka hitam pekat, matanya melotot, mulutnya dikunci. Tatkala mereka sampai di pintu neraka, mereka disambut oleh Zabaniyah dengan membawa belenggu dan rantai. Rantai itu diletakkan di mulut orang kafir lalu dikeluarkan dari duburnya. Tangan kirinna dibelenggu ke lehernya, sedangkan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dadanya, lalu dicabut dari antara kedua bahunya. Mereka diikat dengan rantai yang digandengkan dengan setan dalam satu rantai. Selanjutnya mereka diseret dengan wajahnya. Mereka terus dipukuli oleh malaikat dengan gada besi (sejenis palu).

Ketika orang kafir hendak keluar dari neraka, maka para malaikat mengembalikan mereka ke neraka. Lalu, dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah siksaan neraka ini yang dulu pernah kamu dustakan.”



Fatimah RA bertanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau tidak bertanya tentang umatmu?” Beliau menjawab, “Para malaikat itu menggiring umatku ke neraka dengan wajahnya tetap putih (tidak hitam), maka mereka tidak melotot, mulut mereka tidak terkunci, mereka juga tidak digandengkan dengan setan, rantai dan belenggunya tidak diletakkan di atas mereka.”

Fatimah lantas bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana para malaikat itu menuntun umat?” Beliau menjawab, “Adapun orangtua dan anak muda, maka keduanya dipegang dengan jenggotnya. Sedangkan perempuan akan dipegang gulungan rambutnya dan ubun-ubunnya, maka banyak orang yang beruban dari umatku yang dicabut ubannya lalu dituntun ke neraka. Ia terus menjerit-jerit, ‘Aduh… masa mudaku, aduh… kelemahanku.’ Banyak dari kalangan umatku yang ditarik jenggotnya kemudian dituntun ke neraka, mereka menjerit-jerit, ‘Aduh… rasa maluku, aduh… kerusakan tutupku.’ Sehingga, umatku itu sampai di tempat malaikat Malik.”

Ketika malaikat Malik melihat mereka, ia bertanya kepada malaikat yang membawa umatku, “Siapa mereka, aku belum pernah melihat orang celaka yang sangat mengherankan ini, wajah mereka tidak hitam, sedangkan letak rantai dan belenggu di lehernya?” Malaikat yang membawa menjawab, “Kami diperintahkan mendatangkan mereka dalam keadaan seperti ini.” Malaikat Malik lalu bertanya kepada mereka, “Wahai orang yang celaka, siapa kalian?” Mereka menjawab, “Kami adalah umat Muhammad ﷺ.”



Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2e2d3NAAVYOOJK2lVYmhcfKG-uv_H_yINSqv068N0-LI83hmSlca0-yPdnTDv6BAyHKg-k_CkYofMYCGWsdQukwJfka5mb6j8-vLWzThgGvVwfKBhg0KeNPLx7fyZY8ORKDPq0nXqPw0/s320/neraka.jpg

ORANG yang berdosa tentu akan masuk neraka. Ya hal itu sudah pasti kita ketahui. Dan di dunia ini ada dua jenis manusia yang berdosa. Yakni, manusia yang memang benar-benar berdosa, seperti kaum kafir. Ada pula yang berdosa, tetapi sebenarnya ia beriman, yakni mengakui bahwa Allah itu Tuhannya. Lantas, seperti apa orang-orang berdosa ini digiring ke neraka?

Manusia yang menjadi musuh Allah digiring ke neraka. Wajah mereka hitam pekat, matanya melotot, mulutnya dikunci. Tatkala mereka sampai di pintu neraka, mereka disambut oleh Zabaniyah dengan membawa belenggu dan rantai. Rantai itu diletakkan di mulut orang kafir lalu dikeluarkan dari duburnya. Tangan kirinna dibelenggu ke lehernya, sedangkan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dadanya, lalu dicabut dari antara kedua bahunya. Mereka diikat dengan rantai yang digandengkan dengan setan dalam satu rantai. Selanjutnya mereka diseret dengan wajahnya. Mereka terus dipukuli oleh malaikat dengan gada besi (sejenis palu).

Ketika orang kafir hendak keluar dari neraka, maka para malaikat mengembalikan mereka ke neraka. Lalu, dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah siksaan neraka ini yang dulu pernah kamu dustakan.”



Fatimah RA bertanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau tidak bertanya tentang umatmu?” Beliau menjawab, “Para malaikat itu menggiring umatku ke neraka dengan wajahnya tetap putih (tidak hitam), maka mereka tidak melotot, mulut mereka tidak terkunci, mereka juga tidak digandengkan dengan setan, rantai dan belenggunya tidak diletakkan di atas mereka.”

Fatimah lantas bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana para malaikat itu menuntun umat?” Beliau menjawab, “Adapun orangtua dan anak muda, maka keduanya dipegang dengan jenggotnya. Sedangkan perempuan akan dipegang gulungan rambutnya dan ubun-ubunnya, maka banyak orang yang beruban dari umatku yang dicabut ubannya lalu dituntun ke neraka. Ia terus menjerit-jerit, ‘Aduh… masa mudaku, aduh… kelemahanku.’ Banyak dari kalangan umatku yang ditarik jenggotnya kemudian dituntun ke neraka, mereka menjerit-jerit, ‘Aduh… rasa maluku, aduh… kerusakan tutupku.’ Sehingga, umatku itu sampai di tempat malaikat Malik.”

Ketika malaikat Malik melihat mereka, ia bertanya kepada malaikat yang membawa umatku, “Siapa mereka, aku belum pernah melihat orang celaka yang sangat mengherankan ini, wajah mereka tidak hitam, sedangkan letak rantai dan belenggu di lehernya?” Malaikat yang membawa menjawab, “Kami diperintahkan mendatangkan mereka dalam keadaan seperti ini.” Malaikat Malik lalu bertanya kepada mereka, “Wahai orang yang celaka, siapa kalian?” Mereka menjawab, “Kami adalah umat Muhammad ﷺ.”



Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !