Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Desember 2016

5000 Banser Kaltim Siap Jaga Gereja



Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Timur menyiapkan lebih dari 5.000 anggota Banser untuk membantu pengamanan gereja pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.

Seperti dilansir Antara, Sekretaris GP Ansor Kaltim Herman A Hasan menyatakan telah menyiapkan anggota Banser di seluruh kabupaten/kota untuk melakukan pengamanan tempat ibadah saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.

“Kami telah menyiapkan Banser untuk membantu pengamanan tempat ibadah pada perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata Herman A Hasan di Samarinda, Senin (12/12).

Banser tersebut, kata Herman A Hasan akan ditempatkan di sejumlah gereja untuk membantu pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian dan TNI.

Sebelum mengerahkan Banser, katanya Ansor Kaltim akan berkoordinasi dengan pengurus tempat ibadah dan kepolisian.


“Tentu, kami terlebih dulu berkoordinasi dengan pihak gereja dan kepolisian. Jika memang dibutuhkan, kami siap membantu melakukan pengamanan di gereja, baik sebelum Natal maupun pada saat tahun baru,” ucap Herman A Hasan.

Sementara di Kota Samarinda sendiri sebagai Ibu Kota Provinsi Kaltim, GP Ansor akan mengerahkan 600 anggota Banser untuk membantu pengamanan sejumlah gereja.

Pengamanan tempat ibadah pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 oleh anggota Banser disebut sebagai bentuk toleransi untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat Kristiani saat menjalankan ibadah. Pengamanan tersebut, katanya sudah dilakukan GP Ansor setiap tahun pada setiap perayaan Natal dan Tahun Baru maupun pada hari besar keagamaan lainnya.

“Ini sebagai bentuk toleransi untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada saudara kita yang menjalankan ibadah. Pengamanan gereja itu kami lakukan setiap tahun,” jelasnya.

“Kami berharap, perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 berjalan aman dan kondusif dan tidak lagi ada gangguan seperti kasus bom tempat ibadah di Kota Samarinda beberapa waktu lalu. GP Ansor, siap membantu melakukan pengamanan agar Kaltim pada umumnya bisa tetap aman dan kondusif,” kata Herman A Hasan. [SR/Antara]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !



Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Timur menyiapkan lebih dari 5.000 anggota Banser untuk membantu pengamanan gereja pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.

Seperti dilansir Antara, Sekretaris GP Ansor Kaltim Herman A Hasan menyatakan telah menyiapkan anggota Banser di seluruh kabupaten/kota untuk melakukan pengamanan tempat ibadah saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.

“Kami telah menyiapkan Banser untuk membantu pengamanan tempat ibadah pada perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata Herman A Hasan di Samarinda, Senin (12/12).

Banser tersebut, kata Herman A Hasan akan ditempatkan di sejumlah gereja untuk membantu pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian dan TNI.

Sebelum mengerahkan Banser, katanya Ansor Kaltim akan berkoordinasi dengan pengurus tempat ibadah dan kepolisian.


“Tentu, kami terlebih dulu berkoordinasi dengan pihak gereja dan kepolisian. Jika memang dibutuhkan, kami siap membantu melakukan pengamanan di gereja, baik sebelum Natal maupun pada saat tahun baru,” ucap Herman A Hasan.

Sementara di Kota Samarinda sendiri sebagai Ibu Kota Provinsi Kaltim, GP Ansor akan mengerahkan 600 anggota Banser untuk membantu pengamanan sejumlah gereja.

Pengamanan tempat ibadah pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 oleh anggota Banser disebut sebagai bentuk toleransi untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat Kristiani saat menjalankan ibadah. Pengamanan tersebut, katanya sudah dilakukan GP Ansor setiap tahun pada setiap perayaan Natal dan Tahun Baru maupun pada hari besar keagamaan lainnya.

“Ini sebagai bentuk toleransi untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada saudara kita yang menjalankan ibadah. Pengamanan gereja itu kami lakukan setiap tahun,” jelasnya.

“Kami berharap, perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 berjalan aman dan kondusif dan tidak lagi ada gangguan seperti kasus bom tempat ibadah di Kota Samarinda beberapa waktu lalu. GP Ansor, siap membantu melakukan pengamanan agar Kaltim pada umumnya bisa tetap aman dan kondusif,” kata Herman A Hasan. [SR/Antara]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Ketika Walikota Solo Instruksikan Seluruh Karyawan Kantor menghadiri perayaan Natal



Walikota Surakarta FX Rudyatmo Mengelurkan instruksi kepada kepala Badan, Dinas dan seluruh jajaran Pegawai sampai level Lurah dan warga untuk mengikuti Perayaan natal di Rumah dinasnya. Intruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor : 003.2/4806 tentang perayaan Natal Tahun 2016.

Surat edaran ini Meminta Kepada seluruh jajaran Pemkot, BMUD sampai Lurah untuk turut serta dalam Acara Perayaan natal yang diselenggarakan Minggu 25 Desember nanti di Loji Gandrung (Rumah dinas walikota)





Seperti kita ketahui, FX Rudyatmo Adalah Walikota Beragama Khatolik yang terpilih untuk kedua kalinya ( Sebelumnya Berpasangan Dengan Jokowi sebelum Hijrah ke jakarta). Sementara, Bisa dipastikan Mayoritas yang menjadi Obyek instruksi ini adalah Kaum Muslimin, yang secara Syari'i Haram menghadiri perayaan Natal. Akankah ada pemaksaan terhadap keyakinan Nasrani kepada kaum muslim? Kita nantikan Tanggapan dari Fransiscus Xaverius Rudyatmo walikota solo.  Berikut Surat edaran lengkapnya :




Sumber FB Aris Munandar 

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !



Walikota Surakarta FX Rudyatmo Mengelurkan instruksi kepada kepala Badan, Dinas dan seluruh jajaran Pegawai sampai level Lurah dan warga untuk mengikuti Perayaan natal di Rumah dinasnya. Intruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor : 003.2/4806 tentang perayaan Natal Tahun 2016.

Surat edaran ini Meminta Kepada seluruh jajaran Pemkot, BMUD sampai Lurah untuk turut serta dalam Acara Perayaan natal yang diselenggarakan Minggu 25 Desember nanti di Loji Gandrung (Rumah dinas walikota)





Seperti kita ketahui, FX Rudyatmo Adalah Walikota Beragama Khatolik yang terpilih untuk kedua kalinya ( Sebelumnya Berpasangan Dengan Jokowi sebelum Hijrah ke jakarta). Sementara, Bisa dipastikan Mayoritas yang menjadi Obyek instruksi ini adalah Kaum Muslimin, yang secara Syari'i Haram menghadiri perayaan Natal. Akankah ada pemaksaan terhadap keyakinan Nasrani kepada kaum muslim? Kita nantikan Tanggapan dari Fransiscus Xaverius Rudyatmo walikota solo.  Berikut Surat edaran lengkapnya :




Sumber FB Aris Munandar 

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

"Zaman Pak Harto MUI Keluarkan Fatwa Haram Hadiri Ritual Natal bagi Umat Islam, Pak Harto Menghormatinya"


post-feature-image

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain menegaskan bahwa fatwa MUI berdasarkan hukum syariat Al Quran, Sunnah dan Qoul Ulama. Sehingga tidak ada yang berhak melakukan intervensi terhadap MUI.

“Zaman Pak Harto Keluar Fatwa MUI tentang haramnya hadir ritual Natal bagi umat Islam. Pak Harto Menghormatinya. Tidak minta fatwa MUI untuk disesuikan,” ujar Ustad Tengku melalui akun twitter pribadinya @UstadTengku, rabu(21/12/2016).
Terkait desakan pencabutan Fatwa MUI Nomor 56 Tahun 2016, Ustad Tengku menegaskan bahwa fatwa MUI tidak bakal dicabut, sampai kiamat. Belum pernah ada kejadian pencabutan Fatwa yang sudah dikeluarkan.

"Belum ada satupun Fatwa MUI dicabut, bahkan Fatwa haramnya hadir ritual natal bagi umat Islam, tidak ada dan tidak bakal dicabut sampai kiamat" papar Ustadz Tengku. [islamedia]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


post-feature-image

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain menegaskan bahwa fatwa MUI berdasarkan hukum syariat Al Quran, Sunnah dan Qoul Ulama. Sehingga tidak ada yang berhak melakukan intervensi terhadap MUI.

“Zaman Pak Harto Keluar Fatwa MUI tentang haramnya hadir ritual Natal bagi umat Islam. Pak Harto Menghormatinya. Tidak minta fatwa MUI untuk disesuikan,” ujar Ustad Tengku melalui akun twitter pribadinya @UstadTengku, rabu(21/12/2016).
Terkait desakan pencabutan Fatwa MUI Nomor 56 Tahun 2016, Ustad Tengku menegaskan bahwa fatwa MUI tidak bakal dicabut, sampai kiamat. Belum pernah ada kejadian pencabutan Fatwa yang sudah dikeluarkan.

"Belum ada satupun Fatwa MUI dicabut, bahkan Fatwa haramnya hadir ritual natal bagi umat Islam, tidak ada dan tidak bakal dicabut sampai kiamat" papar Ustadz Tengku. [islamedia]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Debat Iptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di Sragen




Ada yang menarik perhatian saat Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah massa Ormas Front Pembela Islam (FPI) yang hendak masuk ke dalam swalayan terkait pemeriksaan atribut Natal, Rabu (21/12) kemarin. Seorang anak buahnya tidak kalah tegas mendebat Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi. Siapa dia?

Peristiwa ini terjadi di depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati No 156c, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (21/12) kemarin. Videonya diunggah akun Sukowati Channel di Youtube, Kamis (22/12/2016). 

Di video nampak Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi dan sejumlah anggotanya hendak masuk ke dalam swalayan. Mereka berencana melakukan pemeriksaan atribut Natal terkait Fatwa MUI Nomor 56 tahun 2016 yang mengharamkan umat Islam menggunakan atribut keagamaan nonmuslim.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

Namun aksi Mala dan para anggotanya dicegah belasan anggota Polres Sragen yang berjaga di depan pintu masuk swalayan. Tidak lama berselang, datang Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso yang langsung menghampiri Mala. Dia secara persuasif meminta agar Mala dan anggotanya segera membubarkan diri dari lokasi.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

Mala bergeming. Dia dan anggotanya keukeuh ingin masuk ke dalam swalayan untuk memeriksa ada tidaknya umat Islam memakai atribut Natal. Dia meminta agar polisi tidak melarang, namun ikut mengawal aksi mereka. Nala mengatakan hanya ingin melihat keadaan di dalam.

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo tegas. Dia kemudian terlibat perdebatan dengan Mala yang mempertanyakan alasan polisi melarang mereka masuk ke dalam swalayan.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

"Tidak ada ormas yang bisa menggeledah dan merazia," ujar AKBP Cahyo yang nampak mengenakan seragam lengkap dan tongkat komando. "Lho bukan menggeledah, tidak razia ini. Kita Bukan razia, bukan geledah," sahut Mala. 

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo. Dia menegaskan bahwa ormas tidak punya kewenangan melakukan razia. "Lho bukan wewenang seperti itu. Saya hanya ingin saudara saya di dalam tidak memakai atribut itu (Natal)," ujar Mala. 



Karena perdebatan seperti tidak berujung, anak buah AKBP Cahyo bernama Ali ikut angkat suara. Sosok berpangkat iptu itu tidak kalah tegasnya mendebat Mala yang tidak mau meninggalkan lokasi.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Iptu Ali mendebat Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi (Youtube/Sukowati Channel)

Ali mengatakan, Mala dan anggotanya tidak bisa bertindak melakukan pemeriksaan ke setiap toko di swalayan itu. Begini perdebatan mereka:

Ali: Itu nafsi-nafsi. Itu nafsi-nafsi. Antum enggak bisa ngelarang ranahnya pemilik toko. Antum itu gimana sih.
Mala: Sebentar pak...
Ali: Rahmatan lil alaminnya di mana, hah? Rahmatan lil alaminnya di mana! (Suara Ali meninggi-red)
Mala: Sebentar Pak Ali, sebentar (menepuk pundak Ali-red). Saudara, Pak Ali Islam?
Ali: Iya!
Mala: Terus mau dikafirkan?
Ali: Lho enggak ada itu perannya jenengan!
Kapolres Sragen: Itu perannya ulama.
Mala: Lho ini kan saya berperan, mau berperan ini saya menyampaikan ke bapak.
Ali: Enggak bisa!
Mala: Lah bapak sudah kayak gini, gimana kita mau berperan?
Ali: Lakum dinukum waliyadin itu ayat Allah. Kamu jangan macem-macem! 
Mala: Sebentar Pak Ali, yang memakai bukan mereka, yang memakai orang kita.
Ali: Orang kita kerja di sini (swalayan) cari nafkah.

AKBP Cahyo nampak tersenyum melihat aksi anak buahnya itu berdebat dengan Mala. Ali masih saja terus memperingatkan Mala agar tidak memaksakan kehendak dengan cara melakukan pemeriksaan atribut Natal di dalam swalayan.

"Nabi turun ke dunia untuk membuat manusia akhlakul karimah," ujarnya.

AKBP Cahyo sendiri sejak awal nampak tenang menghadapi situasi itu dan konsisten dengan ketegasannya meminta Ormas FPI membubarkan diri. Mala dan massa di belakangnya kemudian diantar pergi meninggalkan swalayan itu.

Pihak Polres Sragen maupun FPI Sragen belum berkomentar lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.

(hri/fjp)

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !




Ada yang menarik perhatian saat Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah massa Ormas Front Pembela Islam (FPI) yang hendak masuk ke dalam swalayan terkait pemeriksaan atribut Natal, Rabu (21/12) kemarin. Seorang anak buahnya tidak kalah tegas mendebat Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi. Siapa dia?

Peristiwa ini terjadi di depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati No 156c, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (21/12) kemarin. Videonya diunggah akun Sukowati Channel di Youtube, Kamis (22/12/2016). 

Di video nampak Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi dan sejumlah anggotanya hendak masuk ke dalam swalayan. Mereka berencana melakukan pemeriksaan atribut Natal terkait Fatwa MUI Nomor 56 tahun 2016 yang mengharamkan umat Islam menggunakan atribut keagamaan nonmuslim.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

Namun aksi Mala dan para anggotanya dicegah belasan anggota Polres Sragen yang berjaga di depan pintu masuk swalayan. Tidak lama berselang, datang Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso yang langsung menghampiri Mala. Dia secara persuasif meminta agar Mala dan anggotanya segera membubarkan diri dari lokasi.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

Mala bergeming. Dia dan anggotanya keukeuh ingin masuk ke dalam swalayan untuk memeriksa ada tidaknya umat Islam memakai atribut Natal. Dia meminta agar polisi tidak melarang, namun ikut mengawal aksi mereka. Nala mengatakan hanya ingin melihat keadaan di dalam.

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo tegas. Dia kemudian terlibat perdebatan dengan Mala yang mempertanyakan alasan polisi melarang mereka masuk ke dalam swalayan.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

"Tidak ada ormas yang bisa menggeledah dan merazia," ujar AKBP Cahyo yang nampak mengenakan seragam lengkap dan tongkat komando. "Lho bukan menggeledah, tidak razia ini. Kita Bukan razia, bukan geledah," sahut Mala. 

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo. Dia menegaskan bahwa ormas tidak punya kewenangan melakukan razia. "Lho bukan wewenang seperti itu. Saya hanya ingin saudara saya di dalam tidak memakai atribut itu (Natal)," ujar Mala. 



Karena perdebatan seperti tidak berujung, anak buah AKBP Cahyo bernama Ali ikut angkat suara. Sosok berpangkat iptu itu tidak kalah tegasnya mendebat Mala yang tidak mau meninggalkan lokasi.

Debat Briptu Ali dengan Pimpinan Ormas yang Hendak Masuk Swalayan di SragenFoto: Iptu Ali mendebat Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi (Youtube/Sukowati Channel)

Ali mengatakan, Mala dan anggotanya tidak bisa bertindak melakukan pemeriksaan ke setiap toko di swalayan itu. Begini perdebatan mereka:

Ali: Itu nafsi-nafsi. Itu nafsi-nafsi. Antum enggak bisa ngelarang ranahnya pemilik toko. Antum itu gimana sih.
Mala: Sebentar pak...
Ali: Rahmatan lil alaminnya di mana, hah? Rahmatan lil alaminnya di mana! (Suara Ali meninggi-red)
Mala: Sebentar Pak Ali, sebentar (menepuk pundak Ali-red). Saudara, Pak Ali Islam?
Ali: Iya!
Mala: Terus mau dikafirkan?
Ali: Lho enggak ada itu perannya jenengan!
Kapolres Sragen: Itu perannya ulama.
Mala: Lho ini kan saya berperan, mau berperan ini saya menyampaikan ke bapak.
Ali: Enggak bisa!
Mala: Lah bapak sudah kayak gini, gimana kita mau berperan?
Ali: Lakum dinukum waliyadin itu ayat Allah. Kamu jangan macem-macem! 
Mala: Sebentar Pak Ali, yang memakai bukan mereka, yang memakai orang kita.
Ali: Orang kita kerja di sini (swalayan) cari nafkah.

AKBP Cahyo nampak tersenyum melihat aksi anak buahnya itu berdebat dengan Mala. Ali masih saja terus memperingatkan Mala agar tidak memaksakan kehendak dengan cara melakukan pemeriksaan atribut Natal di dalam swalayan.

"Nabi turun ke dunia untuk membuat manusia akhlakul karimah," ujarnya.

AKBP Cahyo sendiri sejak awal nampak tenang menghadapi situasi itu dan konsisten dengan ketegasannya meminta Ormas FPI membubarkan diri. Mala dan massa di belakangnya kemudian diantar pergi meninggalkan swalayan itu.

Pihak Polres Sragen maupun FPI Sragen belum berkomentar lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.

(hri/fjp)

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Tak Balas Ucapan Natal, Muslimah Berhijab di Australia ini dilempari Botol dan Dipaksa Lepas Hijabnya


Tak Balas Ucapan Natal, Muslimah Berhijab di Australia ini dilempari Botol dan Dipaksa Lepas Hijabnya


Seorang wanita muslim di Australia, diserang dengan botol dan hijabnya dikoyak setelah membalas ucapan selamat Natal dari seorang pria dengan mengucapkan selamat liburan.

Serangan itu terjadi di pusat perbelanjaan Beeliar Village di Perth. Korban, yang berusia 33 tahun, yang enggan namanya disebut, mengatakan insiden terjadi saat ia hendak memasuki supermarket Coles. Tiba-tiba, seorang pria berteriak padanya 'Merry Christmas' atau selamat Natal.

"Saya berbalik dan berkata 'selamat liburan' kepadanya. Dia kemudian berteriak, 'tiada Merry Christmas' dan saya cuma bilang, 'ok'," kata wanita itu, seperti yang dilansir Daily Mail pada 20 Desember 2016.

Dia menjelaskan bahwa pria marah dan mengambil botol di dekatnya lalu dilemparkan ke arahnya. Botol itu mengenai bahu dan leher korban, namun tidak menyebabkan cedera.

Si pria yang marah itu lalu mencoba untuk melepaskan jilbab sang wanita. Gagal mencopot jilbab, pria itu melemparinya dengan kayu dan batu.

"Saya berteriak-teriak takut dia akan membunuh saya. Saya pernah dipermalukan di masa lalu karena agama saya tapi kali ini paling parah," kata dia.

Ibu satu anak tersebut terkejut dan trauma sehingga melaporkannya kepada polisi.

Polisi Cockburn menyelidiki serangan itu dan mengimbau siapapun yang ada informasi tentang pelaku seragan supaya menghubungi Crime Stoppers.

Korban juga melaporkan kejadian itu kepada organisasi Islamophobia Register Australia dan presidennya, Mariam Veiszadeh, yang mengatakan insiden itu merupakan salah satu 'serangan paling buruk' pernah didengar sejauh ini.

Serangan dilakukan seiring meningkatnya kejadian serangan terhadap wanita Islam berhijab di berbagai negara lain dunia termasuk Amerika Serikat dan Inggris. [beritaislam24h.net / dtc]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Tak Balas Ucapan Natal, Muslimah Berhijab di Australia ini dilempari Botol dan Dipaksa Lepas Hijabnya


Seorang wanita muslim di Australia, diserang dengan botol dan hijabnya dikoyak setelah membalas ucapan selamat Natal dari seorang pria dengan mengucapkan selamat liburan.

Serangan itu terjadi di pusat perbelanjaan Beeliar Village di Perth. Korban, yang berusia 33 tahun, yang enggan namanya disebut, mengatakan insiden terjadi saat ia hendak memasuki supermarket Coles. Tiba-tiba, seorang pria berteriak padanya 'Merry Christmas' atau selamat Natal.

"Saya berbalik dan berkata 'selamat liburan' kepadanya. Dia kemudian berteriak, 'tiada Merry Christmas' dan saya cuma bilang, 'ok'," kata wanita itu, seperti yang dilansir Daily Mail pada 20 Desember 2016.

Dia menjelaskan bahwa pria marah dan mengambil botol di dekatnya lalu dilemparkan ke arahnya. Botol itu mengenai bahu dan leher korban, namun tidak menyebabkan cedera.

Si pria yang marah itu lalu mencoba untuk melepaskan jilbab sang wanita. Gagal mencopot jilbab, pria itu melemparinya dengan kayu dan batu.

"Saya berteriak-teriak takut dia akan membunuh saya. Saya pernah dipermalukan di masa lalu karena agama saya tapi kali ini paling parah," kata dia.

Ibu satu anak tersebut terkejut dan trauma sehingga melaporkannya kepada polisi.

Polisi Cockburn menyelidiki serangan itu dan mengimbau siapapun yang ada informasi tentang pelaku seragan supaya menghubungi Crime Stoppers.

Korban juga melaporkan kejadian itu kepada organisasi Islamophobia Register Australia dan presidennya, Mariam Veiszadeh, yang mengatakan insiden itu merupakan salah satu 'serangan paling buruk' pernah didengar sejauh ini.

Serangan dilakukan seiring meningkatnya kejadian serangan terhadap wanita Islam berhijab di berbagai negara lain dunia termasuk Amerika Serikat dan Inggris. [beritaislam24h.net / dtc]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Tukang Bubur pengadang kampanye AHOK di vonis 2 bulan Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, menjatuhkan vonis kepada Naman Sanip (52) pelaku pengadangan kampanye calon wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat saat berada di Kembangan Utara, Jakarta Barat beberapa waktu lalu, Rabu (21/12).

Mengadili, menyatakan terdakwa Naman telah terbukti secara sah dan meyakinkan dengan sengaja mengacaukan dan menghalangi jalannya kampanye," ucap Ketua Majelis Hakim, Masrizal saat membacakan vonis di PN Jakarta Barat, Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (21/12).





"Memutuskan saudara Naman dengan dan meyakinkan, melakukan pidana, membuat kampanye saksi korban tidak maksimal. Dijatuhi pidana penjara selama 2 bulan, pidana tersebut tidak dijalani kecuali ada putusan hakim yang menyatakan lain sebelum masa percobaan 4 bulan berakhir," tambah Masrizal.

Keputusan tersebut diambil, usai majelis hakim mempertimbangkan segala tindakan yang dianggap memberatkan, yakni tindakan Naman yang membuat tidak maksimal dan terdapat ucapan 'Bapak tak boleh masuk sini' dari Naman.

"Hal-hal yang meringankan, yaitu belum pernah dihukum, berperilaku baik, dan saksi korban telah memaafkan terdakwa," papar Masrizal.

Mendengar putusan tersebut, Naman menyatakan akan pikir-pikir terlebih dahulu. Naman diberi waktu oleh hakim untuk pikir-pikir terlebih dahulu selama tiga hari kerja.

"Karena ini bukan pidana umum, maka ada waktu pikir-pikir selama 3 hari, bagi terdakwa, hari Selasa depan saudara bisa kembali lagi," tutup Masrizal.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, menjatuhkan vonis kepada Naman Sanip (52) pelaku pengadangan kampanye calon wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat saat berada di Kembangan Utara, Jakarta Barat beberapa waktu lalu, Rabu (21/12).

Mengadili, menyatakan terdakwa Naman telah terbukti secara sah dan meyakinkan dengan sengaja mengacaukan dan menghalangi jalannya kampanye," ucap Ketua Majelis Hakim, Masrizal saat membacakan vonis di PN Jakarta Barat, Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (21/12).





"Memutuskan saudara Naman dengan dan meyakinkan, melakukan pidana, membuat kampanye saksi korban tidak maksimal. Dijatuhi pidana penjara selama 2 bulan, pidana tersebut tidak dijalani kecuali ada putusan hakim yang menyatakan lain sebelum masa percobaan 4 bulan berakhir," tambah Masrizal.

Keputusan tersebut diambil, usai majelis hakim mempertimbangkan segala tindakan yang dianggap memberatkan, yakni tindakan Naman yang membuat tidak maksimal dan terdapat ucapan 'Bapak tak boleh masuk sini' dari Naman.

"Hal-hal yang meringankan, yaitu belum pernah dihukum, berperilaku baik, dan saksi korban telah memaafkan terdakwa," papar Masrizal.

Mendengar putusan tersebut, Naman menyatakan akan pikir-pikir terlebih dahulu. Naman diberi waktu oleh hakim untuk pikir-pikir terlebih dahulu selama tiga hari kerja.

"Karena ini bukan pidana umum, maka ada waktu pikir-pikir selama 3 hari, bagi terdakwa, hari Selasa depan saudara bisa kembali lagi," tutup Masrizal.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kisah Pilu dari Aleppo yang Diberitakan Salah Satu TV di Inggris


Ilustrasi

Kisah pilu ini bukan drama atau sinetron. Terjadi beberapa hari lalu di Aleppo Suriah. Kejadian yang mengiris hati dan menguras air mata. Meski di siarkan di salah satu channel televisi di Inggris, kejadian memilukan ini sepi diwartakan oleh media-media di negeri ini.

Tak kuasa untuk membendung air mata saat membaca dan melihat tayangannya.

*** 
Perawat membawa dua anak, mencarikan ibu mereka. 

“Mereka perlu ibunya. Apakah mereka anakmu?” tanya perawat.

Perawat tidak mengetahui nama mereka dan mereka tidak tahu apakah mereka telah menjadi yatim piatu atau belum.

 Mereka meninggalkan bapaknya di bawah reruntuhan dan mereka mencari ibunya

Ummu Fatima melihat bukti yang dia takutkan, mayat anaknya.
 “Mengapa kau tinggalkan aku?” gugat Ummu Fatima.

 Di sini, pertanyaan itu tidak ada jawabannya. Di ruangan lain, kakak beradik itu masih menunggu berita tentang ibu mereka. Di atas tempat tidur rumah sakit, diselimuti debu. Lelah yang tak terkatakan, oleh kehidupan yang tidak bisa digambarkan (brutalnya).

*** 

Ya Allah, ampuni kami yang tak kuasa banyak membantu. [Tarbawia/Om Pir] 

*Cuplikan kisah di atas ditulis oleh Maimon Herawati, aktivis kemanusiaan Internasional yang merupakan Dosen di Universitas Padjadjaran Bandung. Pemuatan tulisan ini di Tarbawia sudah mendapatkan izin dari Maimon Herawati melalui pesan pribadi antara Tarbawia dan Maimon Herawati. Kisah selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut atau lihat videonya langsung.




Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Ilustrasi

Kisah pilu ini bukan drama atau sinetron. Terjadi beberapa hari lalu di Aleppo Suriah. Kejadian yang mengiris hati dan menguras air mata. Meski di siarkan di salah satu channel televisi di Inggris, kejadian memilukan ini sepi diwartakan oleh media-media di negeri ini.

Tak kuasa untuk membendung air mata saat membaca dan melihat tayangannya.

*** 
Perawat membawa dua anak, mencarikan ibu mereka. 

“Mereka perlu ibunya. Apakah mereka anakmu?” tanya perawat.

Perawat tidak mengetahui nama mereka dan mereka tidak tahu apakah mereka telah menjadi yatim piatu atau belum.

 Mereka meninggalkan bapaknya di bawah reruntuhan dan mereka mencari ibunya

Ummu Fatima melihat bukti yang dia takutkan, mayat anaknya.
 “Mengapa kau tinggalkan aku?” gugat Ummu Fatima.

 Di sini, pertanyaan itu tidak ada jawabannya. Di ruangan lain, kakak beradik itu masih menunggu berita tentang ibu mereka. Di atas tempat tidur rumah sakit, diselimuti debu. Lelah yang tak terkatakan, oleh kehidupan yang tidak bisa digambarkan (brutalnya).

*** 

Ya Allah, ampuni kami yang tak kuasa banyak membantu. [Tarbawia/Om Pir] 

*Cuplikan kisah di atas ditulis oleh Maimon Herawati, aktivis kemanusiaan Internasional yang merupakan Dosen di Universitas Padjadjaran Bandung. Pemuatan tulisan ini di Tarbawia sudah mendapatkan izin dari Maimon Herawati melalui pesan pribadi antara Tarbawia dan Maimon Herawati. Kisah selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut atau lihat videonya langsung.




Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Terima Penghargaan Tokoh Bela Negara, Tribunnews Tidak Cantumkan Nama Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir


Terdapat foto Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir dalam 9 Tokoh penerima penghargaan (tribunnews)

LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menyematkan penghargaan kepada 9 tokoh berpengaruh dalam rangka Hari Bela Negara pada Senin, 19 Desember 2016.

Berkolaborasi dengan Perempuan LIRA, 9 tokoh Nasional ini terpilih karena pengaruhnya dalam menginspirasi publik dalam gerakan membela NKRI dari berbagai ancaman.

Namun, ada yang unik dalam pemberitaan terkait penganugerahan 9 tokoh bela negara ini. Hal ini sebagaimana pemberitaan Tribunnews yang tidak menyebutkan Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir, padahal dalam back drop penganugerahan tersebut terpampang foto Kiyai Bachtiar.





Alhasil, Tribunnews hanya menyebutkan 8 nama dari total 9 nama tokoh yang berhak mendapatkan penghargaan. 


Tertulis 9 tokoh, tapi hanya dicantumkan 8 nama. Satu tokoh yang tidak atau belum dicantumkan adalah Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir sebagaimana terlihat dalam back drop acara tersebut (lihat gambar di atas postingan).


Hingga berita ini dipulikasikan belum ada konfirmasi atau koreksi dari Tribunnews. Semoga hanya lupa mencantumkan. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Terdapat foto Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir dalam 9 Tokoh penerima penghargaan (tribunnews)

LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menyematkan penghargaan kepada 9 tokoh berpengaruh dalam rangka Hari Bela Negara pada Senin, 19 Desember 2016.

Berkolaborasi dengan Perempuan LIRA, 9 tokoh Nasional ini terpilih karena pengaruhnya dalam menginspirasi publik dalam gerakan membela NKRI dari berbagai ancaman.

Namun, ada yang unik dalam pemberitaan terkait penganugerahan 9 tokoh bela negara ini. Hal ini sebagaimana pemberitaan Tribunnews yang tidak menyebutkan Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir, padahal dalam back drop penganugerahan tersebut terpampang foto Kiyai Bachtiar.





Alhasil, Tribunnews hanya menyebutkan 8 nama dari total 9 nama tokoh yang berhak mendapatkan penghargaan. 


Tertulis 9 tokoh, tapi hanya dicantumkan 8 nama. Satu tokoh yang tidak atau belum dicantumkan adalah Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir sebagaimana terlihat dalam back drop acara tersebut (lihat gambar di atas postingan).


Hingga berita ini dipulikasikan belum ada konfirmasi atau koreksi dari Tribunnews. Semoga hanya lupa mencantumkan. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Pasang Banner Ini di Outletnya, Pengusaha Asal Payakumbuh Banjir Doa dan Pujian


Rian Putra (Rian Putra-FB)
Geliat pengusaha Muslim makin menunjukkan tajinya. Selain bermunculan banyak pengusaha Muslim di berbagai bidang bisnis, keberanian untuk berpihak kepada Islam dan kaum Muslimin pun kian menguat.

Jika ada pengusaha dan penjual makanan haram yang tegas mengatakan bahwa dagangannya 100% haram, pengusaha asal Payakumbuh ini dengan gagah dan berani melarang siapa pun mengunjungi outletnya jika berduaan dengan pacarnya (lawan jenis yang tidak memiliki hubungan darah).

"Demi kenyamanan pengujung. Di karenakan yang muda mudi tidak ada malu lagi berani bermesraan di tempat umum. Terima kasih," tulis Rian Putra di akun resmi fesbuknya, Sabtu (17/12/16).

Bersamaan dengan statusnya itu, ia mengunggah sebuah banner di depan salah satu outlet usahanya. "Yang berpacaran dilarang makan di tempat ini."

Banner larangan makan di outlet Pizza milik Rian Putra (FB)
Dihiasi gambar laki-laki dan perempuan dalam lingkaran yang diberi garis silang berwarna merah, kalimat di akhir banner itu bertuliskan alasan pelarangannya, "Berpacaran dilarang dalam Islam."

Inisiatif Rian Putra yang merupakan pemilik usaha pizza dari Payakumbuh ini mendapatkan banyak reaksi. Meski ada yang tidak sepakat, sebagian besar jutru mendukung, memuji, bahkan mendoakan.

"Barokallah. Semoga usahamu menebar kebaikan, berguna bagi semua orang," tulis Uswatun Hasanah.

"Jadi ingin ke sana. Pasti suasananya nyaman. Saya juga risih ke restoran kalau lihat muda mudi berpacaran padahal pacarnya berjilbab." sahut Kasriati Martadisastra.

Hingga berita ini dipublikasikan, unggahan Rian Putra ini masih dibagikan oleh ribuan netizen dan dibanjiri komentar pengguna dunia maya. [Tarbawia/Om Pir]



Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Rian Putra (Rian Putra-FB)
Geliat pengusaha Muslim makin menunjukkan tajinya. Selain bermunculan banyak pengusaha Muslim di berbagai bidang bisnis, keberanian untuk berpihak kepada Islam dan kaum Muslimin pun kian menguat.

Jika ada pengusaha dan penjual makanan haram yang tegas mengatakan bahwa dagangannya 100% haram, pengusaha asal Payakumbuh ini dengan gagah dan berani melarang siapa pun mengunjungi outletnya jika berduaan dengan pacarnya (lawan jenis yang tidak memiliki hubungan darah).

"Demi kenyamanan pengujung. Di karenakan yang muda mudi tidak ada malu lagi berani bermesraan di tempat umum. Terima kasih," tulis Rian Putra di akun resmi fesbuknya, Sabtu (17/12/16).

Bersamaan dengan statusnya itu, ia mengunggah sebuah banner di depan salah satu outlet usahanya. "Yang berpacaran dilarang makan di tempat ini."

Banner larangan makan di outlet Pizza milik Rian Putra (FB)
Dihiasi gambar laki-laki dan perempuan dalam lingkaran yang diberi garis silang berwarna merah, kalimat di akhir banner itu bertuliskan alasan pelarangannya, "Berpacaran dilarang dalam Islam."

Inisiatif Rian Putra yang merupakan pemilik usaha pizza dari Payakumbuh ini mendapatkan banyak reaksi. Meski ada yang tidak sepakat, sebagian besar jutru mendukung, memuji, bahkan mendoakan.

"Barokallah. Semoga usahamu menebar kebaikan, berguna bagi semua orang," tulis Uswatun Hasanah.

"Jadi ingin ke sana. Pasti suasananya nyaman. Saya juga risih ke restoran kalau lihat muda mudi berpacaran padahal pacarnya berjilbab." sahut Kasriati Martadisastra.

Hingga berita ini dipublikasikan, unggahan Rian Putra ini masih dibagikan oleh ribuan netizen dan dibanjiri komentar pengguna dunia maya. [Tarbawia/Om Pir]



Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Na'udzubillahi... Ayat Ini Beberkan Ancaman Menakutkan bagi Siapa Pun yang Buat dan Sebarkan Hoax

Derasnya arus informasi dan besarnya kebutuhan masyarakat atas kabar terbaru adalah fakta yang mustahil diingkari. Bahkan di berbagai lapisan masyarakat, kebutuhan terkait informasi terbaru menduduki piramida yang lebih tinggi dibanding kebutuhan makan dan minum.

Selain bermakna positif berupa meleknya wawasan, fenomena ini juga melahirkan dampak buruk yang makin nyata. Seiring derasnya informasi, kebenaran sering dikesampingkan.

Turunannya, banyak sekali kabar bohong atau hoax yang sengaja diproduksi dengan sangat profesional hingga mudah tersebar atau viral dalam waktu relatif singkat.

Hoax ini masalah besar. Sayangnya, kaum Muslimin secara sadar atau tidak sering menjadi pihak sumbu pendek yang lekas menyebarkan tanpa melakukan pengecekan ulang terkait benar atau tidaknya.



contoh foto HOAX


Dan ternyata, soalan hoax ini, Al-Qur'an sudah menjelaskannya sejak lama. Dalam ayat ini tergambar jelas hukuman yang akan Allah berikan kepada siapa pun yang memproduksi dan mudah menyebarkan berita bohong atau hoax.

وكذلك نجزى المفترين

"Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat kebohongan," (Qs. Al-A'raf [7]: 152)

Dalam menafsirkan ayat ini di Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta'ala mengutip penjelasan Iman Ayyub As-Sakhtiyani yang menuturkan, "Demi Allah, yang demikian itu berlaku bagi semua orang yang membuat-buat kebohongan sampai Hari Kiamat,"

Apa yang akan didapatkan oleh produsen dan penyebar hoax dengan sengaja? Disebutkan dalam ayat ini, "Kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Rabb mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia."

Dan seburuk-buruknya kebohongan yang dibuat-buat adalah perbuatan syirik, mensekutukan Allah Ta'ala dengan selain-Nya. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Derasnya arus informasi dan besarnya kebutuhan masyarakat atas kabar terbaru adalah fakta yang mustahil diingkari. Bahkan di berbagai lapisan masyarakat, kebutuhan terkait informasi terbaru menduduki piramida yang lebih tinggi dibanding kebutuhan makan dan minum.

Selain bermakna positif berupa meleknya wawasan, fenomena ini juga melahirkan dampak buruk yang makin nyata. Seiring derasnya informasi, kebenaran sering dikesampingkan.

Turunannya, banyak sekali kabar bohong atau hoax yang sengaja diproduksi dengan sangat profesional hingga mudah tersebar atau viral dalam waktu relatif singkat.

Hoax ini masalah besar. Sayangnya, kaum Muslimin secara sadar atau tidak sering menjadi pihak sumbu pendek yang lekas menyebarkan tanpa melakukan pengecekan ulang terkait benar atau tidaknya.



contoh foto HOAX


Dan ternyata, soalan hoax ini, Al-Qur'an sudah menjelaskannya sejak lama. Dalam ayat ini tergambar jelas hukuman yang akan Allah berikan kepada siapa pun yang memproduksi dan mudah menyebarkan berita bohong atau hoax.

وكذلك نجزى المفترين

"Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat kebohongan," (Qs. Al-A'raf [7]: 152)

Dalam menafsirkan ayat ini di Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta'ala mengutip penjelasan Iman Ayyub As-Sakhtiyani yang menuturkan, "Demi Allah, yang demikian itu berlaku bagi semua orang yang membuat-buat kebohongan sampai Hari Kiamat,"

Apa yang akan didapatkan oleh produsen dan penyebar hoax dengan sengaja? Disebutkan dalam ayat ini, "Kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Rabb mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia."

Dan seburuk-buruknya kebohongan yang dibuat-buat adalah perbuatan syirik, mensekutukan Allah Ta'ala dengan selain-Nya. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Panglima TNI: Indonesia Negara Religius yang Nasionalis

 Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, Indonesia merupakan negara religius yang nasionalis. Sehingga, toleransi antarumat beragama harus terus dijaga.

"Saya sampaikan kepada masyarakat mari kita sama-sama wujudkan rasa damai," kata Gatot Nurmantyo di Jakarta, Rabu malam. Selain menjaga rasa damai, dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menghargai umat beragama yang merayakan Natal dan menghindari perseteruan antarwarga.




Panglima mengatakan, menjaga persatuan dan kesatuan adalah hal utama untuk melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia berharap seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan nasional.

"Alangkah indahnya kalau beberapa organisasi kemasyarakatan Islam sama-sama menjaga, ikut mengamankan jadi ini sesuatu yang sangat penting bagaimana kita wujudkan bahwa indonesia itu negara religius yang nasionalis," tuturnya. Dia juga mengapresiasi kerja pihak kepolisian yang berhasil menangkap sejumlah terduga teroris pada Rabu (22/12).

Sumber : Antara

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

 Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, Indonesia merupakan negara religius yang nasionalis. Sehingga, toleransi antarumat beragama harus terus dijaga.

"Saya sampaikan kepada masyarakat mari kita sama-sama wujudkan rasa damai," kata Gatot Nurmantyo di Jakarta, Rabu malam. Selain menjaga rasa damai, dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menghargai umat beragama yang merayakan Natal dan menghindari perseteruan antarwarga.




Panglima mengatakan, menjaga persatuan dan kesatuan adalah hal utama untuk melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia berharap seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan nasional.

"Alangkah indahnya kalau beberapa organisasi kemasyarakatan Islam sama-sama menjaga, ikut mengamankan jadi ini sesuatu yang sangat penting bagaimana kita wujudkan bahwa indonesia itu negara religius yang nasionalis," tuturnya. Dia juga mengapresiasi kerja pihak kepolisian yang berhasil menangkap sejumlah terduga teroris pada Rabu (22/12).

Sumber : Antara

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kisah Viral Polres Sragen Cegah Ormas Masuk Swalayan Terkait Atribut Natal




Di media sosial (medsos) sedang ramai dibahas soal ormas Front Pembela Islam (FPI) yang hendak masuk ke swalayan Mitra Sragen, Jawa Tengah, terkait atribut Natal. Aksi mereka dicegah oleh Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso dan jajarannya.

Video peristiwa ini diunggah akun Sukowati Channel di YouTube seperti dilihat detikcom, Kamis (22/12/2016). Peristiwa ini terjadi depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati No 156c, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (21/12) kemarin.

Di video itu tampak Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi bersama sejumlah anggotanya. Mereka hendak masuk ke swalayan, namun dihalangi oleh belasan polisi yang berjaga-jaga di depan pintu masuk swalayan.

"Intinya kita hanya memastikan bahwasanya di dalam itu memang sudah tidak ada saudara saya (umat Islam) yang memakai atribut daripada orang-orang Nasrani. Itu tok, sudah," kata Mala, yang mengenakan gamis dan sorban berwarna putih, juga tongkat.

Kisah Viral Polres Sragen Cegah Ormas Masuk Swalayan Terkait Atribut NatalFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

Tidak lama kemudian, datang Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso, yang mengenakan seragam lengkap dan tongkat komando. Dia bergegas menghampiri dan merangkul bahu Mala meminta agar segera meninggalkan lokasi.

Mala bergeming. Dia dan anggotanya keukeuh ingin masuk ke swalayan untuk memeriksa ada-tidaknya umat Islam memakai atribut Natal. Dia meminta polisi tidak melarang, namun ikut mengawal aksi mereka. Nala mengaku hanya ingin melihat keadaan di dalam.

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo tegas. Mala tetap tidak mau pergi dan mengajak Kapolres Sragen berdebat. Sesekali nada suaranya meninggi. Dia mempertanyakan apa alasan polisi melarang mereka masuk ke swalayan.

"Tidak ada ormas yang bisa menggeledah dan merazia," ujar AKBP Cahyo. "Lho bukan menggeledah, tidak razia ini. Kita bukan razia, bukan geledah," sahut Mala. 

Kisah Viral Polres Sragen Cegah Ormas Masuk Swalayan Terkait Atribut NatalFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo. Dia menegaskan bahwa ormas FPI tidak punya kewenangan melakukan razia. "Lho bukan wewenang seperti itu. Saya hanya ingin saudara saya di dalam tidak memakai atribut itu (Natal)," ujar Mala. 

"Bapak saudara saya. Bapak polisi adalah warga daripada Indonesia. Saya juga warga negara bangsa. Saya ingin baik. Kalau nanti sampai di dalam ada seperti itu, nanti ormas lain enggak terima, repot nanti," kata Mala.

AKBP Cahyo tidak mau merespons ucapan Mala itu. Dia tidak menghiraukan lagi ucapan Mala yang terus membujuk agar polisi mau mengawal FPI Sragen masuk ke swalayan. Seorang anggota Polres Sragen Briptu Ali ikut membantu AKBP Cahyo menghardik Ali supaya tidak masuk ke swalayan. Ormas FPI akhirnya meninggalkan lokasi.

Pihak Polres Sragen maupun FPI Sragen belum berkomentar lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.

(hri/fjp)
Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !




Di media sosial (medsos) sedang ramai dibahas soal ormas Front Pembela Islam (FPI) yang hendak masuk ke swalayan Mitra Sragen, Jawa Tengah, terkait atribut Natal. Aksi mereka dicegah oleh Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso dan jajarannya.

Video peristiwa ini diunggah akun Sukowati Channel di YouTube seperti dilihat detikcom, Kamis (22/12/2016). Peristiwa ini terjadi depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati No 156c, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (21/12) kemarin.

Di video itu tampak Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi bersama sejumlah anggotanya. Mereka hendak masuk ke swalayan, namun dihalangi oleh belasan polisi yang berjaga-jaga di depan pintu masuk swalayan.

"Intinya kita hanya memastikan bahwasanya di dalam itu memang sudah tidak ada saudara saya (umat Islam) yang memakai atribut daripada orang-orang Nasrani. Itu tok, sudah," kata Mala, yang mengenakan gamis dan sorban berwarna putih, juga tongkat.

Kisah Viral Polres Sragen Cegah Ormas Masuk Swalayan Terkait Atribut NatalFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

Tidak lama kemudian, datang Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso, yang mengenakan seragam lengkap dan tongkat komando. Dia bergegas menghampiri dan merangkul bahu Mala meminta agar segera meninggalkan lokasi.

Mala bergeming. Dia dan anggotanya keukeuh ingin masuk ke swalayan untuk memeriksa ada-tidaknya umat Islam memakai atribut Natal. Dia meminta polisi tidak melarang, namun ikut mengawal aksi mereka. Nala mengaku hanya ingin melihat keadaan di dalam.

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo tegas. Mala tetap tidak mau pergi dan mengajak Kapolres Sragen berdebat. Sesekali nada suaranya meninggi. Dia mempertanyakan apa alasan polisi melarang mereka masuk ke swalayan.

"Tidak ada ormas yang bisa menggeledah dan merazia," ujar AKBP Cahyo. "Lho bukan menggeledah, tidak razia ini. Kita bukan razia, bukan geledah," sahut Mala. 

Kisah Viral Polres Sragen Cegah Ormas Masuk Swalayan Terkait Atribut NatalFoto: Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mencegah FPI Sragen masuk ke swalayan untuk melakukan pemeriksaan terkait atribut Natal (Youtube/Sukowati Channel)

"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo. Dia menegaskan bahwa ormas FPI tidak punya kewenangan melakukan razia. "Lho bukan wewenang seperti itu. Saya hanya ingin saudara saya di dalam tidak memakai atribut itu (Natal)," ujar Mala. 

"Bapak saudara saya. Bapak polisi adalah warga daripada Indonesia. Saya juga warga negara bangsa. Saya ingin baik. Kalau nanti sampai di dalam ada seperti itu, nanti ormas lain enggak terima, repot nanti," kata Mala.

AKBP Cahyo tidak mau merespons ucapan Mala itu. Dia tidak menghiraukan lagi ucapan Mala yang terus membujuk agar polisi mau mengawal FPI Sragen masuk ke swalayan. Seorang anggota Polres Sragen Briptu Ali ikut membantu AKBP Cahyo menghardik Ali supaya tidak masuk ke swalayan. Ormas FPI akhirnya meninggalkan lokasi.

Pihak Polres Sragen maupun FPI Sragen belum berkomentar lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.

(hri/fjp)
Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Rabu, 21 Desember 2016

Luar Biasa Berkah Spirit 212! Gaung "Om Tolelot Om" Bus Haryanto Mendunia


post-feature-image

 Ada fenomena 'klakson' khas pengemudi PO Haryanto menjadi ramai oleh anak-anak muda yang menantinya dipinggir jalan yang dilaluinya, sebagian merekamnya dan mengunggah video-nya ke media sosial, walhasil menjadi tranding topic dan menjadi viral didunia, hastag #telolet mengalahkan tagar yang terkait sidang kasus dugaan penistaan agama dan peluncuran uang rupiah tahun emisi 2016.

Tak kurang Selebritas dunia seperti DJ Snake, Oliver Heldens, Hardwell, Zedd, hingga Martin Garrix beramai-ramai mengicaukan frasa "om telolet om"...






Luar biasa.. Berkah spirit 212 PO Haryanto yang berani dan nekad tetap mengangkut para mujahid Al Quran pada ABI jilid 3 - 212, terus bergaung, PO Bus milik Haji Haryanto yang berlogo Menara Kudus itu kini menjadi idola..

Berbading terbalik dengan Perusahan Roti menengah atas anu, yang harus merana karena ulahnya; merasa pongah dan sinistik dalam menanggapi aksi umat Islam pada ABI 212 lalu, kini harus menuai boikot dari ummat.


Ayo berdayakan dan dukung terus usaha dan pengusaha pribumi pro Rakyat berbasis Islam.

#mantab_omteloletom




Video by Daffa Kornen | b24h

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


post-feature-image

 Ada fenomena 'klakson' khas pengemudi PO Haryanto menjadi ramai oleh anak-anak muda yang menantinya dipinggir jalan yang dilaluinya, sebagian merekamnya dan mengunggah video-nya ke media sosial, walhasil menjadi tranding topic dan menjadi viral didunia, hastag #telolet mengalahkan tagar yang terkait sidang kasus dugaan penistaan agama dan peluncuran uang rupiah tahun emisi 2016.

Tak kurang Selebritas dunia seperti DJ Snake, Oliver Heldens, Hardwell, Zedd, hingga Martin Garrix beramai-ramai mengicaukan frasa "om telolet om"...






Luar biasa.. Berkah spirit 212 PO Haryanto yang berani dan nekad tetap mengangkut para mujahid Al Quran pada ABI jilid 3 - 212, terus bergaung, PO Bus milik Haji Haryanto yang berlogo Menara Kudus itu kini menjadi idola..

Berbading terbalik dengan Perusahan Roti menengah atas anu, yang harus merana karena ulahnya; merasa pongah dan sinistik dalam menanggapi aksi umat Islam pada ABI 212 lalu, kini harus menuai boikot dari ummat.


Ayo berdayakan dan dukung terus usaha dan pengusaha pribumi pro Rakyat berbasis Islam.

#mantab_omteloletom




Video by Daffa Kornen | b24h

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !