Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Desember 2016

KENAPA Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan bukan yang lain ?

Kecerdikan Dan Keajaiban Burung Gagak




KENAPA Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan tidak memilih makhluk-Nya yang lain?

Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.

Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.

Mengapa demikian?

Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.

Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak.

Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:

1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.

2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.

Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.

Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati.

Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat.

Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.

Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah Ilahiyah, lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.

Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan? [dedih mulyadi/islampos] 


Belajar dari Burung Gagak


Dipercaya sebagai burung pembawa sial, ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari dari burung gagak. Apa saja manfaat yang bisa kita tarik dari 'burung tukang sihir' ini?


1. Kerjasama tim

Burung gagak merupakan hewan sosial. Mereka selalu mencari makanan secara berkelompok dan terorganisasi.  Mereka juga tidak segan-segan saling berbagi makanan.

2. Pertemanan
Ketika satu burung gagak terluka maka gagak yang lain akan datang membantu, bahkan terkadang bisa puluhan gagak berkumpul untuk menolongnya. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan merupakan kunci sukses dari spesies ini untuk bertahan.

3. Berbagi informasi

Setiap sore hari gerombolan gagak akan berkumpul bersama dan berbagi informasi tentang apa yang mereka alami sepanjang hari. Dengan saling bertukar informasi, para gagak akan memberitahu dimana letak sumber makanan potensial untuk kelompoknya.

 4. Etika

Gagak selalu terlihat sebagai hewan yang licik dan mencuri dari mahkluk lain, namun ternyata mereka memiliki standar etika yang tinggi dikelompoknya. Jika seekor gagak tidak berbagi tentang informasi dan makanan dengan sesamanya, maka sang gagak akan mendapatkan hukuman. Hukumannya adalah gagak lain akan menggunakan cakar dan paruhnya untuk membuat sang gagak pelit menjadi jera.

5. Keberanian

Jika kebanyakan burung mendekati manusia dengan tidak terlalu memperlihatkan keberadaannya, maka berbeda dengan burung gagak. Burung satu ini bisa dengan berani  mendekati manusia untuk memeriksa apakah ada makanan yang dibawa, malah pernah terjadi seekor gagak mencuri makanan dari tangan manusia.


Dibandingkan dengan burung rajawali dan elang, burung gagak memang memiliki ukuran yang kecil. Walaupun demikian, tidak menyurutkan niat mereka untuk mencuri dari cakar kedua burung besar tersebut.  Jadi walaupun ukurannya kecil atau kelompoknya kecil, mereka selalu bisa berperilaku lebih baik dibandingkan ukuran mereka. Jika mereka percaya bahwa hal itu mungkin terjadi maka akan terjadilah.

6. Suka mandi
Pendapat awam mengatakan bahwa burung gagak adalah burung hitam legam yang menakutkan. Namun dibalik warnanya yang terlihat sangat hitam tersebut, ternyata memiliki sekumpulan warna berbeda seperti warna ungu, hijau, biru dll. Bahkan, burung gagak ternyata sangat rajin membersihkan dirinya.

7. Kemampuan otak
Burung gagak terkenal sebagai satu diantara hewan yang pintar di dunia. Mereka mampu mengingat beberapa hal sangat baik dan bahkan memiliki kemampuan menyusun suara yang bagus setara dengan kemampuan bahasa manusia primitif. Kemampuan ini digunakan untuk dapat sukses bertahan di lingkungannya.
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Jepang mengatakan bahwa gagak memiliki kemampuan untuk membedakan simbol-simbol yang mewakili jumlah.

Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah.

Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar.

Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kecerdikan Dan Keajaiban Burung Gagak




KENAPA Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan tidak memilih makhluk-Nya yang lain?

Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.

Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.

Mengapa demikian?

Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.

Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak.

Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:

1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.

2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.

Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.

Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati.

Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat.

Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.

Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah Ilahiyah, lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.

Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan? [dedih mulyadi/islampos] 


Belajar dari Burung Gagak


Dipercaya sebagai burung pembawa sial, ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari dari burung gagak. Apa saja manfaat yang bisa kita tarik dari 'burung tukang sihir' ini?


1. Kerjasama tim

Burung gagak merupakan hewan sosial. Mereka selalu mencari makanan secara berkelompok dan terorganisasi.  Mereka juga tidak segan-segan saling berbagi makanan.

2. Pertemanan
Ketika satu burung gagak terluka maka gagak yang lain akan datang membantu, bahkan terkadang bisa puluhan gagak berkumpul untuk menolongnya. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan merupakan kunci sukses dari spesies ini untuk bertahan.

3. Berbagi informasi

Setiap sore hari gerombolan gagak akan berkumpul bersama dan berbagi informasi tentang apa yang mereka alami sepanjang hari. Dengan saling bertukar informasi, para gagak akan memberitahu dimana letak sumber makanan potensial untuk kelompoknya.

 4. Etika

Gagak selalu terlihat sebagai hewan yang licik dan mencuri dari mahkluk lain, namun ternyata mereka memiliki standar etika yang tinggi dikelompoknya. Jika seekor gagak tidak berbagi tentang informasi dan makanan dengan sesamanya, maka sang gagak akan mendapatkan hukuman. Hukumannya adalah gagak lain akan menggunakan cakar dan paruhnya untuk membuat sang gagak pelit menjadi jera.

5. Keberanian

Jika kebanyakan burung mendekati manusia dengan tidak terlalu memperlihatkan keberadaannya, maka berbeda dengan burung gagak. Burung satu ini bisa dengan berani  mendekati manusia untuk memeriksa apakah ada makanan yang dibawa, malah pernah terjadi seekor gagak mencuri makanan dari tangan manusia.


Dibandingkan dengan burung rajawali dan elang, burung gagak memang memiliki ukuran yang kecil. Walaupun demikian, tidak menyurutkan niat mereka untuk mencuri dari cakar kedua burung besar tersebut.  Jadi walaupun ukurannya kecil atau kelompoknya kecil, mereka selalu bisa berperilaku lebih baik dibandingkan ukuran mereka. Jika mereka percaya bahwa hal itu mungkin terjadi maka akan terjadilah.

6. Suka mandi
Pendapat awam mengatakan bahwa burung gagak adalah burung hitam legam yang menakutkan. Namun dibalik warnanya yang terlihat sangat hitam tersebut, ternyata memiliki sekumpulan warna berbeda seperti warna ungu, hijau, biru dll. Bahkan, burung gagak ternyata sangat rajin membersihkan dirinya.

7. Kemampuan otak
Burung gagak terkenal sebagai satu diantara hewan yang pintar di dunia. Mereka mampu mengingat beberapa hal sangat baik dan bahkan memiliki kemampuan menyusun suara yang bagus setara dengan kemampuan bahasa manusia primitif. Kemampuan ini digunakan untuk dapat sukses bertahan di lingkungannya.
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Jepang mengatakan bahwa gagak memiliki kemampuan untuk membedakan simbol-simbol yang mewakili jumlah.

Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah.

Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar.

Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Keajaiban Hadits Ini Terbukti Nyata dalam Deretan Dusta Si Penista Al-Qur'an

Bagaikan jamur di musim penghujan. Tumbuh satu berkembang biak menjadi banyak, berlimpah, tiada terbilang. Seperti itulah sifat dusta. Seperti itulah kebohongan.






Berbohong ialah bertutur tidak sebagaimana faktanya. Setara dengan berdusta. Menyengaja. Karena ada misi di balik kedustaan dan kebohongannya. Jika tiada niat, ianya bukan dusta, bukan bohong. Dan pasti, tidak akan diulangi.

Si Penista Al-Qur'an berdusta berulang kali. Entah berapa banyak. Tiada yang mampu menghitungnya secara pasti, kecuali malaikat pencatat amal yang ditugaskan oleh Allah Ta'ala.

Dalam satu kali pembacaan nota keberatan di sidang perdananya terkait kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakart Pusat, Selasa (13/12/16) lalu saja, terbongkar banyak sekali dusta. Berkelindan. Terus menerus. Berkelanjutan. Tak ada habisnya.

Dusta sekali. Dua kali. Seterusnya. Satu dusta akan ditutupi dengan dusta kedua. Dusta kedua diadakan untuk menangkis dusta perdana.


Soal dusta si Penista Al-Qur'an ini, kiranya kita semakin memahami keajaiban hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kejadian yang kini terbuka ini bukanlah hal baru. Sebab, apa yang disampaikan oleh sang Nabi belasan abad lalu, kini benar-benar terbukti. Amat nyata.

ان الفجوريهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا

"Sesungguhnya dusta membawa pada kedurhakaan. Dan seseorang yang berdusta akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta'ala. Dikutip oleh Dr Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Pribadi Muslim Ideal menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Perhatikanlah keajaiban hadits ini. Sekali berdusta, seseorang akan berduata untuk kedua kalinya. Ia tidak akan berhenti sebelum tercatat sebagai pendusta. Atau jika ia bersungguh-sungguh untuk bertaubat kepada Allah Ta'ala dengan masuk ke dalam Islam yang mulia. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Bagaikan jamur di musim penghujan. Tumbuh satu berkembang biak menjadi banyak, berlimpah, tiada terbilang. Seperti itulah sifat dusta. Seperti itulah kebohongan.






Berbohong ialah bertutur tidak sebagaimana faktanya. Setara dengan berdusta. Menyengaja. Karena ada misi di balik kedustaan dan kebohongannya. Jika tiada niat, ianya bukan dusta, bukan bohong. Dan pasti, tidak akan diulangi.

Si Penista Al-Qur'an berdusta berulang kali. Entah berapa banyak. Tiada yang mampu menghitungnya secara pasti, kecuali malaikat pencatat amal yang ditugaskan oleh Allah Ta'ala.

Dalam satu kali pembacaan nota keberatan di sidang perdananya terkait kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakart Pusat, Selasa (13/12/16) lalu saja, terbongkar banyak sekali dusta. Berkelindan. Terus menerus. Berkelanjutan. Tak ada habisnya.

Dusta sekali. Dua kali. Seterusnya. Satu dusta akan ditutupi dengan dusta kedua. Dusta kedua diadakan untuk menangkis dusta perdana.


Soal dusta si Penista Al-Qur'an ini, kiranya kita semakin memahami keajaiban hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kejadian yang kini terbuka ini bukanlah hal baru. Sebab, apa yang disampaikan oleh sang Nabi belasan abad lalu, kini benar-benar terbukti. Amat nyata.

ان الفجوريهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا

"Sesungguhnya dusta membawa pada kedurhakaan. Dan seseorang yang berdusta akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta'ala. Dikutip oleh Dr Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Pribadi Muslim Ideal menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Perhatikanlah keajaiban hadits ini. Sekali berdusta, seseorang akan berduata untuk kedua kalinya. Ia tidak akan berhenti sebelum tercatat sebagai pendusta. Atau jika ia bersungguh-sungguh untuk bertaubat kepada Allah Ta'ala dengan masuk ke dalam Islam yang mulia. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Rabu, 21 Desember 2016

Luar Biasa Berkah Spirit 212! Gaung "Om Tolelot Om" Bus Haryanto Mendunia


post-feature-image

 Ada fenomena 'klakson' khas pengemudi PO Haryanto menjadi ramai oleh anak-anak muda yang menantinya dipinggir jalan yang dilaluinya, sebagian merekamnya dan mengunggah video-nya ke media sosial, walhasil menjadi tranding topic dan menjadi viral didunia, hastag #telolet mengalahkan tagar yang terkait sidang kasus dugaan penistaan agama dan peluncuran uang rupiah tahun emisi 2016.

Tak kurang Selebritas dunia seperti DJ Snake, Oliver Heldens, Hardwell, Zedd, hingga Martin Garrix beramai-ramai mengicaukan frasa "om telolet om"...






Luar biasa.. Berkah spirit 212 PO Haryanto yang berani dan nekad tetap mengangkut para mujahid Al Quran pada ABI jilid 3 - 212, terus bergaung, PO Bus milik Haji Haryanto yang berlogo Menara Kudus itu kini menjadi idola..

Berbading terbalik dengan Perusahan Roti menengah atas anu, yang harus merana karena ulahnya; merasa pongah dan sinistik dalam menanggapi aksi umat Islam pada ABI 212 lalu, kini harus menuai boikot dari ummat.


Ayo berdayakan dan dukung terus usaha dan pengusaha pribumi pro Rakyat berbasis Islam.

#mantab_omteloletom




Video by Daffa Kornen | b24h

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


post-feature-image

 Ada fenomena 'klakson' khas pengemudi PO Haryanto menjadi ramai oleh anak-anak muda yang menantinya dipinggir jalan yang dilaluinya, sebagian merekamnya dan mengunggah video-nya ke media sosial, walhasil menjadi tranding topic dan menjadi viral didunia, hastag #telolet mengalahkan tagar yang terkait sidang kasus dugaan penistaan agama dan peluncuran uang rupiah tahun emisi 2016.

Tak kurang Selebritas dunia seperti DJ Snake, Oliver Heldens, Hardwell, Zedd, hingga Martin Garrix beramai-ramai mengicaukan frasa "om telolet om"...






Luar biasa.. Berkah spirit 212 PO Haryanto yang berani dan nekad tetap mengangkut para mujahid Al Quran pada ABI jilid 3 - 212, terus bergaung, PO Bus milik Haji Haryanto yang berlogo Menara Kudus itu kini menjadi idola..

Berbading terbalik dengan Perusahan Roti menengah atas anu, yang harus merana karena ulahnya; merasa pongah dan sinistik dalam menanggapi aksi umat Islam pada ABI 212 lalu, kini harus menuai boikot dari ummat.


Ayo berdayakan dan dukung terus usaha dan pengusaha pribumi pro Rakyat berbasis Islam.

#mantab_omteloletom




Video by Daffa Kornen | b24h

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

INILOH KRONOLOGIS TWIT "KAFIR" @estiningsihdwi JANGAN TERPOTONG-POTONG


Bismillahirrahmanirrahiim.

Berawal dari heboh di media sosial tentang uang baru, sudah banyak ulasan dari A - Z dari para pakar dan pegiat sosmed. Apa yang saya sampaikan dalam tweet saya hanyalah hal yang sederhana dan mudah dicerna. InsyaAllah.

Berikut ini riwayat tweet, supaya netizen memahami dari sumber pertama, tidak dipotong-potong.

(1) Bermula dari tweet #1: "Tiada Tuanku Imam Bonjol di Dompet Kami Lagi" (twit dari berita @wartapolitik)

(2) Tweet #2 (@estiningsihdwi): menanggapi tweet 1, memperjelas bahwa gambar yang dipilih dalam uang baru hampir 50% kafir (sebutan non muslim dalam kitab suci kami, Al Qur an), bukan pembagian yang adil dibandingkan mayoritas penduduk Islam di Indonesia (85% muslim). Keprihatinan yang menurut saya sudah pada tempatnya.

(3) Tweet #3: komentar netizen menanggapi tweet 2.

(4) Tweet #4 (@estiningsihdwi): menanggapi komentar netizen di tweet 3. Mengingatkan kembali pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) SMP. Tertanam dalam benak bu guru menyampaikan penjajah Belanda membawa misi Gold Glory Gospel, artinya pada waktu itu yang mengikuti misi dan ajaran Belanda memang berseberangan dengan perjuangan rakyat.

Namun ada kalangan kafir yang menentang Belanda, jumlahnya minoritas dari kalangan mereka.

Tak ada tendensi melecehkan siapapun. Mereka saya hormati sebagai pahlawan. Tidak ada ujaran menghina pahlawan, kalimat itu tidak ada yg salah karena yg dikatakan penghianat adalah orang kafir yang berkhianat, BUKAN pahlawan kafir.

(5) Tweet #5 (@estiningsihdwi): saya kembali menegaskan bahwa saya mengikuti ujaran kitab suci pedoman panduan hidup saya.

Istilah kafir diambil dari Al Quran yaitu tidak beriman kepada Alloh SWT dan Rasulullah SAW, dimaksudkan pada orang-orang non muslim.

Mohon dibaca, dicerna dan dipahami. Tidak ada hinaan dan celaan dalam tweet saya seperti tweet ujaran dari para pembully saya.

Demikian.

(by Dwi Estiningsih)


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Bismillahirrahmanirrahiim.

Berawal dari heboh di media sosial tentang uang baru, sudah banyak ulasan dari A - Z dari para pakar dan pegiat sosmed. Apa yang saya sampaikan dalam tweet saya hanyalah hal yang sederhana dan mudah dicerna. InsyaAllah.

Berikut ini riwayat tweet, supaya netizen memahami dari sumber pertama, tidak dipotong-potong.

(1) Bermula dari tweet #1: "Tiada Tuanku Imam Bonjol di Dompet Kami Lagi" (twit dari berita @wartapolitik)

(2) Tweet #2 (@estiningsihdwi): menanggapi tweet 1, memperjelas bahwa gambar yang dipilih dalam uang baru hampir 50% kafir (sebutan non muslim dalam kitab suci kami, Al Qur an), bukan pembagian yang adil dibandingkan mayoritas penduduk Islam di Indonesia (85% muslim). Keprihatinan yang menurut saya sudah pada tempatnya.

(3) Tweet #3: komentar netizen menanggapi tweet 2.

(4) Tweet #4 (@estiningsihdwi): menanggapi komentar netizen di tweet 3. Mengingatkan kembali pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) SMP. Tertanam dalam benak bu guru menyampaikan penjajah Belanda membawa misi Gold Glory Gospel, artinya pada waktu itu yang mengikuti misi dan ajaran Belanda memang berseberangan dengan perjuangan rakyat.

Namun ada kalangan kafir yang menentang Belanda, jumlahnya minoritas dari kalangan mereka.

Tak ada tendensi melecehkan siapapun. Mereka saya hormati sebagai pahlawan. Tidak ada ujaran menghina pahlawan, kalimat itu tidak ada yg salah karena yg dikatakan penghianat adalah orang kafir yang berkhianat, BUKAN pahlawan kafir.

(5) Tweet #5 (@estiningsihdwi): saya kembali menegaskan bahwa saya mengikuti ujaran kitab suci pedoman panduan hidup saya.

Istilah kafir diambil dari Al Quran yaitu tidak beriman kepada Alloh SWT dan Rasulullah SAW, dimaksudkan pada orang-orang non muslim.

Mohon dibaca, dicerna dan dipahami. Tidak ada hinaan dan celaan dalam tweet saya seperti tweet ujaran dari para pembully saya.

Demikian.

(by Dwi Estiningsih)


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Bung Karno: Yang Terberat Adalah Penjajahan oleh Bangsa Sendiri yang Berkolaborasi Bangsa-bangsa Asing



Mengikuti berita-berita ke Indonesiaan kita saat ini, saya terus terkenang-kenang tulisan Prof Veth, sebagaimana dikutip oleh Bung Karno dalam salah satu tulisannya yang terkompilasi dalam buku "Di Bawah Bendera Revolusi".

Prof Veth mengatakan bahwa orang-orang di tanah Nusantara tidak pernah merdeka.. selalu datang tuan-tuan ke tanah Nusantara dari berbagai bangsa.. penjajahan silih berganti hanya berganti warna.. dan yang terberat memang seperti dikatakan oleh Bung Karno sendiri, yaitu penjajahan oleh bangsa sendiri yang berkolaborasi dengan bangsa-bangsa di luar sana.

Coba lah renung-renungkan puisi Prof Veth untuk melukiskan kondisi tanah jawa di bawah ini:

Dipantainya tanah Jawa yang berdesak-desakan,
Datang selalu tuan-tuannya setiap masa,
Mereka beruntun-untun sebagai runtunan awan, 
Tapi anak pribumi sendiri tak pernah kuasa.

Apa yang anda rasakan dari puisi prof Veth diatas? Sudah tiba kah masanya dimana pribumi benar-benar merdeka? Lapangan kerja dibuka dimana-mana, tapi bukan untuk mereka. Sumber daya alam yang luar biasa kita punya..tapi kita tak kuasa atasnya..

Saya percaya bahwa tidak ada bangsa yang bisa dijajah kalau mereka tidak mau dijajah. Jadi, terus lah tanamkan dalam jiwa bahwa kita bangsa yang merdeka..kita akan melawan penjajahan dari manapun datangnya..termasuk dari bangsa kita sendiri, yaitu jika mereka lebih rela menyerahkan sumberdaya kita untuk sebesar-besarnya kesejahteraan bangsa asing daripada untuk mensejahterakan bangsa sendiri.

Bogor 21.12.2016

(Mukhamad Najib)

___
Sumber: fb

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !



Mengikuti berita-berita ke Indonesiaan kita saat ini, saya terus terkenang-kenang tulisan Prof Veth, sebagaimana dikutip oleh Bung Karno dalam salah satu tulisannya yang terkompilasi dalam buku "Di Bawah Bendera Revolusi".

Prof Veth mengatakan bahwa orang-orang di tanah Nusantara tidak pernah merdeka.. selalu datang tuan-tuan ke tanah Nusantara dari berbagai bangsa.. penjajahan silih berganti hanya berganti warna.. dan yang terberat memang seperti dikatakan oleh Bung Karno sendiri, yaitu penjajahan oleh bangsa sendiri yang berkolaborasi dengan bangsa-bangsa di luar sana.

Coba lah renung-renungkan puisi Prof Veth untuk melukiskan kondisi tanah jawa di bawah ini:

Dipantainya tanah Jawa yang berdesak-desakan,
Datang selalu tuan-tuannya setiap masa,
Mereka beruntun-untun sebagai runtunan awan, 
Tapi anak pribumi sendiri tak pernah kuasa.

Apa yang anda rasakan dari puisi prof Veth diatas? Sudah tiba kah masanya dimana pribumi benar-benar merdeka? Lapangan kerja dibuka dimana-mana, tapi bukan untuk mereka. Sumber daya alam yang luar biasa kita punya..tapi kita tak kuasa atasnya..

Saya percaya bahwa tidak ada bangsa yang bisa dijajah kalau mereka tidak mau dijajah. Jadi, terus lah tanamkan dalam jiwa bahwa kita bangsa yang merdeka..kita akan melawan penjajahan dari manapun datangnya..termasuk dari bangsa kita sendiri, yaitu jika mereka lebih rela menyerahkan sumberdaya kita untuk sebesar-besarnya kesejahteraan bangsa asing daripada untuk mensejahterakan bangsa sendiri.

Bogor 21.12.2016

(Mukhamad Najib)

___
Sumber: fb

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

JANGAN PARNO DENGAN Istilah "KAFIR" atau "DOMBA TERSESAT" ... ini SEBAB nya :)




Kristen menyebut selain mereka dengan istilah “domba tersesat/hilang” (Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7).

Domba merupakan lambang yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab sejak zaman sebelum Daud, gembala domba yang menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang benar, yaitu mereka yang telah percaya kepada Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang benar. (Wikipedia)

Dalam ajaran Islam orang yang bukan muslim disebut dengan istilah "KAFIR". Itu istilah yang langsung dari Allah SWT.

Baik muslim maupun non muslim ketika bicara soal TOLERANSI selalu mengutip, "Bagimu agamamu, bagiku agamaku" (lakum dinukum waliyadin). Kalimat itu adalah ayat keenam dari surah Al Kafirun. Lengkapnya:

1. Katakanlah ( wahai Muhammad ) "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Asbabun Nuzul (sebab turunnya) Surat Al-Kafirun:

Turunnya surah Al-Kafirun dilatar belakangi oleh ajakan kaum musyrikin Quraisy yang selalu berupaya untuk membendung dakwah Rasulullah s.a.w. dengan bujukan sampai dengan cara penyiksaan dan intimidasi namun tetap mengalami mengalami kegagalan. Akhirnya timbul  gagasan mereka untuk mengajak kompromi Rasulullah. Para pemuka kafir Quraisy mengajak Rasulullah beserta para sahabat nabi untuk menyembah apa yang mereka sembah selama 1 tahun, kemudian 1 tahun berikutnya mereka juga menyembah Allah Swt. dengan tuntunan Rasulullah.

Dari peristiwa itulah sehingga Allah menurunkan surah Al-Kafirun dan menjadi jawaban dari Rasulullah atas ajakan para pemuka Kafir Quraisy untuk bertukar keyakinan. Dan Rasulullah dengan tegas menolak ajakan mereka.

Banyak (bahkan orang Kafir) yang mengutip ayat "Bagimu agamamu, bagiku agamaku" terkait toleransi. Cuma anehnya, mau mengutip ayat 6 ini ("Bagimu agamamu") tapi marah ketika disebut kafir.

Padahal dalam negara pancasila ini kafir kan bukan kejahatan, makanya saya salut juga dengan gagah Ahok mengatakan, “saya bangga menjadi kafir tapi tidak korupsi”.

(lihat: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141214203321-20-18046/ahok-saya-bangga-jadi-kafir-yang-penting-tidak-korupsi/)

Nah, karena di negara demokrasi ini kafir adalah bukan kejahatan, maka jangan parnolah dengan kata kafir.

Kata KAFIR bukan sebagai hinaan, sebagaimana umat Islam juga tidak marah dan tidak terhina dengan sebutan "DOMBA TERSESAT".

Tanggapan Netizen terkait istilah "KAFIR":

(1) Zaki Permana



(2) Fauzul Mubin


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !




Kristen menyebut selain mereka dengan istilah “domba tersesat/hilang” (Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7).

Domba merupakan lambang yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab sejak zaman sebelum Daud, gembala domba yang menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang benar, yaitu mereka yang telah percaya kepada Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang benar. (Wikipedia)

Dalam ajaran Islam orang yang bukan muslim disebut dengan istilah "KAFIR". Itu istilah yang langsung dari Allah SWT.

Baik muslim maupun non muslim ketika bicara soal TOLERANSI selalu mengutip, "Bagimu agamamu, bagiku agamaku" (lakum dinukum waliyadin). Kalimat itu adalah ayat keenam dari surah Al Kafirun. Lengkapnya:

1. Katakanlah ( wahai Muhammad ) "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Asbabun Nuzul (sebab turunnya) Surat Al-Kafirun:

Turunnya surah Al-Kafirun dilatar belakangi oleh ajakan kaum musyrikin Quraisy yang selalu berupaya untuk membendung dakwah Rasulullah s.a.w. dengan bujukan sampai dengan cara penyiksaan dan intimidasi namun tetap mengalami mengalami kegagalan. Akhirnya timbul  gagasan mereka untuk mengajak kompromi Rasulullah. Para pemuka kafir Quraisy mengajak Rasulullah beserta para sahabat nabi untuk menyembah apa yang mereka sembah selama 1 tahun, kemudian 1 tahun berikutnya mereka juga menyembah Allah Swt. dengan tuntunan Rasulullah.

Dari peristiwa itulah sehingga Allah menurunkan surah Al-Kafirun dan menjadi jawaban dari Rasulullah atas ajakan para pemuka Kafir Quraisy untuk bertukar keyakinan. Dan Rasulullah dengan tegas menolak ajakan mereka.

Banyak (bahkan orang Kafir) yang mengutip ayat "Bagimu agamamu, bagiku agamaku" terkait toleransi. Cuma anehnya, mau mengutip ayat 6 ini ("Bagimu agamamu") tapi marah ketika disebut kafir.

Padahal dalam negara pancasila ini kafir kan bukan kejahatan, makanya saya salut juga dengan gagah Ahok mengatakan, “saya bangga menjadi kafir tapi tidak korupsi”.

(lihat: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141214203321-20-18046/ahok-saya-bangga-jadi-kafir-yang-penting-tidak-korupsi/)

Nah, karena di negara demokrasi ini kafir adalah bukan kejahatan, maka jangan parnolah dengan kata kafir.

Kata KAFIR bukan sebagai hinaan, sebagaimana umat Islam juga tidak marah dan tidak terhina dengan sebutan "DOMBA TERSESAT".

Tanggapan Netizen terkait istilah "KAFIR":

(1) Zaki Permana



(2) Fauzul Mubin


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

LUAR BIASA ! Analogi Cerdas dari Artis Cantik Ini untuk Penyinyir Fatwa MUI tentang Topi Santa

Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas mengharamkan umat Muslim untuk mengenakan atribut non-Muslim. Atribut yang dimaksud ialah topi santa dan pakaian yang ada nuansa Natalnya.

Fatwa No.56 Tahun 2016 tersebut mengambil landasan dari beberapa ayat di dalam Al-Quran, yakni Surat Al-Baqarah ayat 42 dan 104, Surat Al-Kaafirun, Al-An’am ayat 153, Al-Mumtahanah ayat 8, dan Al-Mujadilah ayat 22, juga tambahan beberapa hadits shahih. 





Tak sedikit yang menolak fatwa tersebut khususnya para liberalis dan sekuleris. Dan umat Islam pada umumnya menaati fatwa tersebut. Salah satunya yang mendukung fatwa itu adalah artis cantik Ratna Galih.

"Mengenai fatwa MUI, banyak yang bilang ya udah lah kalau nggak suka ya jangan pakai, toh banyak juga orang Islam yang nggak lebay banget kalau disuruh pakai atribut non muslim," kata artis yang beberapa kali main FTV itu. 

Artis yang memutuskan berhijab itu mengakui dirinya bukan orang yang ahli dalam hal agama. Namun, baginya saling mengingatkan adalah kewajiban seorang muslim.

"Saya bukan orang yang udah bener banget sampai-sampai mau bicara tentang agama, nggak. Justru saya orang yang lagi belajar beragama Islam yang sepenuhnya.  Jangan mau orang Islam terpecah belah hanya karena kepentingan dan tujuan kita semata, karena inget aja sih, tujuan akhir dan udah pasti ialah kita akan mati," cetus ibu dari tiga orang anak itu.

"Ya itulah yang terjadi kalau kita setengah-setengah ngejalaninnya. Kalau kita memang belum bisa menjalankan 100% ajaran Islam setidaknya kita bisa menghargai dan menghormati para ulama yang menjadi tiang penjaga ilmu agama.  Jangan kita yang nggak paham jadi ikutan sotoy!" ujar Ratna.

Ia memiliki analogi yang cerdas tentang keberadaan MUI. "Analoginya misalkan kita sakit, pasti dateng ya ke dokter dong. Nah kalau dokter umum udah periksa dirujuk ke dokter spesialis pasti karena ada indikasinya, dan kalau misalkan ternyata sakitnya itu sakit gigi dikasih obat buat nyembuhin sakitnya. Tapi pas minum kita nggak mau sesuai dosisnya, karena pas minum ngantuk lah atau ada efek bawaan obatnya yang kita nggak suka. Trus yang disalahkan itu karena diresepin obat itu dan dokternya?" kata dia.

Padahal jelas-jelas, lanjutnya, yang salah kita sendiri karena minumnya suka-suka kita. Ia meminta jika ada yang melakukan kesalahan, salahkan oknumnya, bukan kitabnya atau agamanya apalagi Tuhannya.

"Saya sih orang awam masalah agama tapi saya sekadar mengajak umat Islam supaya bersatu dan tidak terpecah belah karena kepentingan dan tujuan masing-masing, supaya suara kita jadi berarti, sama halnya saya juga ngajak semua rakyat Indonesia bersatu dulu melihat tragedi kemanusiaan saudara kita di Aleppo agar bisa bersatu dan membantu mereka. Kemarin-kemarin pun saya termasuk yang tahu, tersentuh tapi tidak berbuat banyak. Mungkin ini lah guna sosmed buat saya agar bisa menyuarakan isi hati saya!" tegasnya. [Paramuda/BersamaDakwah]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas mengharamkan umat Muslim untuk mengenakan atribut non-Muslim. Atribut yang dimaksud ialah topi santa dan pakaian yang ada nuansa Natalnya.

Fatwa No.56 Tahun 2016 tersebut mengambil landasan dari beberapa ayat di dalam Al-Quran, yakni Surat Al-Baqarah ayat 42 dan 104, Surat Al-Kaafirun, Al-An’am ayat 153, Al-Mumtahanah ayat 8, dan Al-Mujadilah ayat 22, juga tambahan beberapa hadits shahih. 





Tak sedikit yang menolak fatwa tersebut khususnya para liberalis dan sekuleris. Dan umat Islam pada umumnya menaati fatwa tersebut. Salah satunya yang mendukung fatwa itu adalah artis cantik Ratna Galih.

"Mengenai fatwa MUI, banyak yang bilang ya udah lah kalau nggak suka ya jangan pakai, toh banyak juga orang Islam yang nggak lebay banget kalau disuruh pakai atribut non muslim," kata artis yang beberapa kali main FTV itu. 

Artis yang memutuskan berhijab itu mengakui dirinya bukan orang yang ahli dalam hal agama. Namun, baginya saling mengingatkan adalah kewajiban seorang muslim.

"Saya bukan orang yang udah bener banget sampai-sampai mau bicara tentang agama, nggak. Justru saya orang yang lagi belajar beragama Islam yang sepenuhnya.  Jangan mau orang Islam terpecah belah hanya karena kepentingan dan tujuan kita semata, karena inget aja sih, tujuan akhir dan udah pasti ialah kita akan mati," cetus ibu dari tiga orang anak itu.

"Ya itulah yang terjadi kalau kita setengah-setengah ngejalaninnya. Kalau kita memang belum bisa menjalankan 100% ajaran Islam setidaknya kita bisa menghargai dan menghormati para ulama yang menjadi tiang penjaga ilmu agama.  Jangan kita yang nggak paham jadi ikutan sotoy!" ujar Ratna.

Ia memiliki analogi yang cerdas tentang keberadaan MUI. "Analoginya misalkan kita sakit, pasti dateng ya ke dokter dong. Nah kalau dokter umum udah periksa dirujuk ke dokter spesialis pasti karena ada indikasinya, dan kalau misalkan ternyata sakitnya itu sakit gigi dikasih obat buat nyembuhin sakitnya. Tapi pas minum kita nggak mau sesuai dosisnya, karena pas minum ngantuk lah atau ada efek bawaan obatnya yang kita nggak suka. Trus yang disalahkan itu karena diresepin obat itu dan dokternya?" kata dia.

Padahal jelas-jelas, lanjutnya, yang salah kita sendiri karena minumnya suka-suka kita. Ia meminta jika ada yang melakukan kesalahan, salahkan oknumnya, bukan kitabnya atau agamanya apalagi Tuhannya.

"Saya sih orang awam masalah agama tapi saya sekadar mengajak umat Islam supaya bersatu dan tidak terpecah belah karena kepentingan dan tujuan masing-masing, supaya suara kita jadi berarti, sama halnya saya juga ngajak semua rakyat Indonesia bersatu dulu melihat tragedi kemanusiaan saudara kita di Aleppo agar bisa bersatu dan membantu mereka. Kemarin-kemarin pun saya termasuk yang tahu, tersentuh tapi tidak berbuat banyak. Mungkin ini lah guna sosmed buat saya agar bisa menyuarakan isi hati saya!" tegasnya. [Paramuda/BersamaDakwah]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah


 Penuturan Muhammad Ilham yang sangat inspiratif yang membuktikan betapa toleransi Umat Islam membuat betah karyawan non-Muslim. Tak ada paksaan kuncinya. (studi kasus di Bank Syariah Mandiri/BSM)

[Muhammad Ilham]:

Dulu saat saya masih bekerja di BSM, saya sempat ditugaskan di satu divisi. Saat hari pertama masuk divisi tersebut, saya terkejut.. kok ada karyawati tidak memakai jilbab.. sebagai seorang pengawas kepatuhan (ciyeee, prett) saya bisa langsung menegurnya.. pemakaian jilbab adalah kewajiban setiap karyawati yang bekerja di BSM, dibuat aturannya dan di hukum positifkan lewat Surat Edaran Standar Layanan Bank Syariah Mandiri Nomor.. (hahaha)

Namun, saya tidak melakukan hal itu.. karyawati yang tidak berjilbab belum menjadi fokus perhatian saya, temuan2 di divisi tersebutlah yang menjadi fokus utama saya, untuk
dilakukan tindakan koreksi dan pencegahannya (sadaaaaappppp)..

Saat lagi review beberapa dokumen kredit yang bermasalah, karyawati tidak berjilbab itu lewat didepan saya.. saya tersenyum saja... dan ibu itu pun tersenyum..

Dan rekan kerja saya yang di divisi itu, nampaknya paham pasti saya bertanya dalam hati.. (kenapa karyawati ini tidak berjilbab)

"Dia non muslim bro".. kata rekan saya.

Saya langsung menoleh, "hah!?"..

Iya, sisa (karyawan) bank yang di merger jaman dulu.. temen2nya pada milih Bank Mandiri, nggak tahu kenapa dia bertahan milih di BSM.. dia satu2nya karyawati non islam skrg, dulu masih berdua, tapi dah pensiun..

Masya Allah.. asli, saya kaget.. sambil mikir2 jumlah karyawan pada saat itu 15.000 orang lebih.. seluruh pelatihan, pengembangan karyawan, ujian, budaya kerja, semua hal.. sampe slip gaji kami saat itu ditulis, "semoga membawa keberkahan untuk anda".. semuanya tdk lepas dari nuansa islam.. tapi kok masih ada karyawan non islam yang betah kerja disini..

Pada saat itu, saya mengucap asma Allah.. subhanallah.. inilah islam, agama Rahmat.. agama pelindung bagi agama lainnya.. akhlaq santun yang menjadi doktrin islam, barangkali membuat betah karyawati tersebut..

Dia tidak dipaksa pakai jilbab, tidak dipaksa ikut pengajian rutin karyawan, tidak dipaksa ikut ujian yang byk hafalan dan tulisan arabnya..***

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


 Penuturan Muhammad Ilham yang sangat inspiratif yang membuktikan betapa toleransi Umat Islam membuat betah karyawan non-Muslim. Tak ada paksaan kuncinya. (studi kasus di Bank Syariah Mandiri/BSM)

[Muhammad Ilham]:

Dulu saat saya masih bekerja di BSM, saya sempat ditugaskan di satu divisi. Saat hari pertama masuk divisi tersebut, saya terkejut.. kok ada karyawati tidak memakai jilbab.. sebagai seorang pengawas kepatuhan (ciyeee, prett) saya bisa langsung menegurnya.. pemakaian jilbab adalah kewajiban setiap karyawati yang bekerja di BSM, dibuat aturannya dan di hukum positifkan lewat Surat Edaran Standar Layanan Bank Syariah Mandiri Nomor.. (hahaha)

Namun, saya tidak melakukan hal itu.. karyawati yang tidak berjilbab belum menjadi fokus perhatian saya, temuan2 di divisi tersebutlah yang menjadi fokus utama saya, untuk
dilakukan tindakan koreksi dan pencegahannya (sadaaaaappppp)..

Saat lagi review beberapa dokumen kredit yang bermasalah, karyawati tidak berjilbab itu lewat didepan saya.. saya tersenyum saja... dan ibu itu pun tersenyum..

Dan rekan kerja saya yang di divisi itu, nampaknya paham pasti saya bertanya dalam hati.. (kenapa karyawati ini tidak berjilbab)

"Dia non muslim bro".. kata rekan saya.

Saya langsung menoleh, "hah!?"..

Iya, sisa (karyawan) bank yang di merger jaman dulu.. temen2nya pada milih Bank Mandiri, nggak tahu kenapa dia bertahan milih di BSM.. dia satu2nya karyawati non islam skrg, dulu masih berdua, tapi dah pensiun..

Masya Allah.. asli, saya kaget.. sambil mikir2 jumlah karyawan pada saat itu 15.000 orang lebih.. seluruh pelatihan, pengembangan karyawan, ujian, budaya kerja, semua hal.. sampe slip gaji kami saat itu ditulis, "semoga membawa keberkahan untuk anda".. semuanya tdk lepas dari nuansa islam.. tapi kok masih ada karyawan non islam yang betah kerja disini..

Pada saat itu, saya mengucap asma Allah.. subhanallah.. inilah islam, agama Rahmat.. agama pelindung bagi agama lainnya.. akhlaq santun yang menjadi doktrin islam, barangkali membuat betah karyawati tersebut..

Dia tidak dipaksa pakai jilbab, tidak dipaksa ikut pengajian rutin karyawan, tidak dipaksa ikut ujian yang byk hafalan dan tulisan arabnya..***

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !