Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Desember 2016

Ibumu… Kemudian Ibumu… Kemudian Ibumu…


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Ayat diatas menjelaskan akan hak ibu terhadap anaknya. Ketahuilah, bahwasanya ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari), ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga tidak bertentangan dengan surat Luqman ayat 14 (Lihat Tafsiir ibni Katsir VII/280)
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)
Begitu pula dengan Imam Adz-Dzahabi rahimahullaah, beliauberkata dalam kitabnya Al-Kabaair,
Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.
Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.
Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.
Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.
Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.
Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.
Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.
Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.
Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.
Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.
Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.
Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.
Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.
Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.
Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.
Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.
Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin.
(Akan dikatakan kepadanya),
ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
“Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Hajj : 10)
(Al-Kabaair hal. 53-54, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian)
Demikianlah dijelaskan oleh Imam Adz-Dzahabi tentang besarnya jasa seorang ibu terhadap anak dan menjelaskan bahwa jasa orang tua kepada anak tidak bisa dihitung.
Yah, kita mungkin tidak punya kapasitas untuk menghitung satu demi satu hak-hak yang dimiliki seorang ibu. Islam hanya menekankan kepada kita untuk sedapat mungkin menghormati, memuliakan dan menyucikan kedudukan sang ibu dengan melakukan hal-hal terbaik yang dapat kita lakukan, demi kebahagiannya.

Contoh manusia terbaik yang berbakti kepada Ibunya

Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,
إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrad no. 11;  Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam sebuah riwayat diterangkan:
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya seseorang mendatanginya lalu berkata: bahwasanya aku meminang wanita, tapi ia enggan menikah denganku. Dan ia dipinang orang lain lalu ia menerimanya. Maka aku cemburu kepadanya lantas aku membunuhnya. Apakah aku masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas berkata: apakah ibumu masih hidup? Ia menjawab: tidak. Ibnu Abbas berkata: bertaubatlah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan dekatkanlah dirimu kepadaNya sebisamu. Atho’ bin Yasar berkata: maka aku pergi menanyakan kepada Ibnu Abbas kenapa engkau tanyakan tentang kehidupan ibunya? Maka beliau berkata: ‘Aku tidak mengetahui amalan yang paling mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selain berbakti kepada ibu’. (Hadits ini dikeluarkan juga oleh Al Baihaqy di Syu’abul Iman (7313), dan Syaikh Al Albany menshahihkannya, lihat As Shohihah (2799))
Pada hadits di atas dijelaskan bahwasanya berbuat baik kepada ibu adalah ibadah yang sangat agung, bahkan dengan berbakti kepada ibu diharapkan bisa membantu taubat seseorang diterima Allah ta’ala. Seperti dalam riwayat di atas, seseorang yang melakukan dosa sangat besar yaitu membunuh, ketika ia bertanya kepada Ibnu Abbas, apakah ia masih bisa bertaubat, Ibnu Abbas malah balik bertanya apakah ia mempunyai seorang ibu, karena menurut beliau berbakti atau berbuat baik kepada ibu adalah amalan paling dicintai Allah sebagaimana sebagaimana membunuh adalah termasuk dosa yang dibenci Allah.
Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfa’at untuk menghapuskan dosa-dosa. Ini artinya, berbakti kepada ibu merupakan jalan untuk masuk surga.

Jangan Mendurhakai Ibu

Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عن المغيرة بن شعبة قال : قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadits ini disebutkan ‘sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada itu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam.” (Lihat Fathul Baari V : 68)
Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, “Di sini, disebutkan kata ‘durhaka’ terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.” (Lihat Syarah Muslim XII : 11)

Buatlah Ibu Tertawa

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))

Jangan Membuat Ibu Marah

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَاالْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَلَدِ.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua. (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Kandungan hadits diatas ialah kewajiban mencari keridhaan kedua orang tua sekaligus terkandung larangan melakukan segala sesuatu yang dapat memancing kemurkaan mereka.
Seandainya ada seorang anak yang durhaka kepada ibunya, kemudian ibunya tersebut mendo’akan kejelekan, maka do’a ibu tersebut akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam hadits yang shahih Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ.
“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) do’a orang yang dizhalimin.” (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))
Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan do’anya mengiringi setiap langkah anaknya, niscaya rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak pasti akan terkena do’a ibunya. Wal iyyadzubillaah..
Saudariku…jangan sampai terucap dari lisan ibumu do’a melainkan kebaikan dan keridhaan untukmu. Karena Allah mendengarkan do’a seorang ibu dan mengabulkannya. Dan dekatkanlah diri kita pada sang ibu, berbaktilah, selagi masih ada waktu…
والله الموفّق إلى أقوم الطريق
وصلى الله وسلم على نبينا وعلى آله وأصحابه ومن اتّبعهم بإحسان الى يوم الدين
***
Artikel muslimah.or.id
Penulis : Hilda Ummu Izzah
Muraja’ah : Ustadz Ammi Nur Baits
Sumber: https://muslimah.or.id/1861-ibumu-kemudian-ibumu-kemudian-ibumu.html

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Ayat diatas menjelaskan akan hak ibu terhadap anaknya. Ketahuilah, bahwasanya ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari), ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga tidak bertentangan dengan surat Luqman ayat 14 (Lihat Tafsiir ibni Katsir VII/280)
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)
Begitu pula dengan Imam Adz-Dzahabi rahimahullaah, beliauberkata dalam kitabnya Al-Kabaair,
Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.
Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.
Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.
Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.
Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.
Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.
Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.
Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.
Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.
Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.
Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.
Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.
Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.
Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.
Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.
Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.
Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin.
(Akan dikatakan kepadanya),
ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
“Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Hajj : 10)
(Al-Kabaair hal. 53-54, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian)
Demikianlah dijelaskan oleh Imam Adz-Dzahabi tentang besarnya jasa seorang ibu terhadap anak dan menjelaskan bahwa jasa orang tua kepada anak tidak bisa dihitung.
Yah, kita mungkin tidak punya kapasitas untuk menghitung satu demi satu hak-hak yang dimiliki seorang ibu. Islam hanya menekankan kepada kita untuk sedapat mungkin menghormati, memuliakan dan menyucikan kedudukan sang ibu dengan melakukan hal-hal terbaik yang dapat kita lakukan, demi kebahagiannya.

Contoh manusia terbaik yang berbakti kepada Ibunya

Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,
إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrad no. 11;  Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam sebuah riwayat diterangkan:
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya seseorang mendatanginya lalu berkata: bahwasanya aku meminang wanita, tapi ia enggan menikah denganku. Dan ia dipinang orang lain lalu ia menerimanya. Maka aku cemburu kepadanya lantas aku membunuhnya. Apakah aku masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas berkata: apakah ibumu masih hidup? Ia menjawab: tidak. Ibnu Abbas berkata: bertaubatlah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan dekatkanlah dirimu kepadaNya sebisamu. Atho’ bin Yasar berkata: maka aku pergi menanyakan kepada Ibnu Abbas kenapa engkau tanyakan tentang kehidupan ibunya? Maka beliau berkata: ‘Aku tidak mengetahui amalan yang paling mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selain berbakti kepada ibu’. (Hadits ini dikeluarkan juga oleh Al Baihaqy di Syu’abul Iman (7313), dan Syaikh Al Albany menshahihkannya, lihat As Shohihah (2799))
Pada hadits di atas dijelaskan bahwasanya berbuat baik kepada ibu adalah ibadah yang sangat agung, bahkan dengan berbakti kepada ibu diharapkan bisa membantu taubat seseorang diterima Allah ta’ala. Seperti dalam riwayat di atas, seseorang yang melakukan dosa sangat besar yaitu membunuh, ketika ia bertanya kepada Ibnu Abbas, apakah ia masih bisa bertaubat, Ibnu Abbas malah balik bertanya apakah ia mempunyai seorang ibu, karena menurut beliau berbakti atau berbuat baik kepada ibu adalah amalan paling dicintai Allah sebagaimana sebagaimana membunuh adalah termasuk dosa yang dibenci Allah.
Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfa’at untuk menghapuskan dosa-dosa. Ini artinya, berbakti kepada ibu merupakan jalan untuk masuk surga.

Jangan Mendurhakai Ibu

Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عن المغيرة بن شعبة قال : قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadits ini disebutkan ‘sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada itu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam.” (Lihat Fathul Baari V : 68)
Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, “Di sini, disebutkan kata ‘durhaka’ terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.” (Lihat Syarah Muslim XII : 11)

Buatlah Ibu Tertawa

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))

Jangan Membuat Ibu Marah

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَاالْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَلَدِ.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua. (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Kandungan hadits diatas ialah kewajiban mencari keridhaan kedua orang tua sekaligus terkandung larangan melakukan segala sesuatu yang dapat memancing kemurkaan mereka.
Seandainya ada seorang anak yang durhaka kepada ibunya, kemudian ibunya tersebut mendo’akan kejelekan, maka do’a ibu tersebut akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam hadits yang shahih Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ.
“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) do’a orang yang dizhalimin.” (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))
Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan do’anya mengiringi setiap langkah anaknya, niscaya rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak pasti akan terkena do’a ibunya. Wal iyyadzubillaah..
Saudariku…jangan sampai terucap dari lisan ibumu do’a melainkan kebaikan dan keridhaan untukmu. Karena Allah mendengarkan do’a seorang ibu dan mengabulkannya. Dan dekatkanlah diri kita pada sang ibu, berbaktilah, selagi masih ada waktu…
والله الموفّق إلى أقوم الطريق
وصلى الله وسلم على نبينا وعلى آله وأصحابه ومن اتّبعهم بإحسان الى يوم الدين
***
Artikel muslimah.or.id
Penulis : Hilda Ummu Izzah
Muraja’ah : Ustadz Ammi Nur Baits
Sumber: https://muslimah.or.id/1861-ibumu-kemudian-ibumu-kemudian-ibumu.html

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

KENAPA Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan bukan yang lain ?

Kecerdikan Dan Keajaiban Burung Gagak




KENAPA Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan tidak memilih makhluk-Nya yang lain?

Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.

Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.

Mengapa demikian?

Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.

Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak.

Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:

1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.

2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.

Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.

Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati.

Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat.

Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.

Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah Ilahiyah, lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.

Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan? [dedih mulyadi/islampos] 


Belajar dari Burung Gagak


Dipercaya sebagai burung pembawa sial, ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari dari burung gagak. Apa saja manfaat yang bisa kita tarik dari 'burung tukang sihir' ini?


1. Kerjasama tim

Burung gagak merupakan hewan sosial. Mereka selalu mencari makanan secara berkelompok dan terorganisasi.  Mereka juga tidak segan-segan saling berbagi makanan.

2. Pertemanan
Ketika satu burung gagak terluka maka gagak yang lain akan datang membantu, bahkan terkadang bisa puluhan gagak berkumpul untuk menolongnya. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan merupakan kunci sukses dari spesies ini untuk bertahan.

3. Berbagi informasi

Setiap sore hari gerombolan gagak akan berkumpul bersama dan berbagi informasi tentang apa yang mereka alami sepanjang hari. Dengan saling bertukar informasi, para gagak akan memberitahu dimana letak sumber makanan potensial untuk kelompoknya.

 4. Etika

Gagak selalu terlihat sebagai hewan yang licik dan mencuri dari mahkluk lain, namun ternyata mereka memiliki standar etika yang tinggi dikelompoknya. Jika seekor gagak tidak berbagi tentang informasi dan makanan dengan sesamanya, maka sang gagak akan mendapatkan hukuman. Hukumannya adalah gagak lain akan menggunakan cakar dan paruhnya untuk membuat sang gagak pelit menjadi jera.

5. Keberanian

Jika kebanyakan burung mendekati manusia dengan tidak terlalu memperlihatkan keberadaannya, maka berbeda dengan burung gagak. Burung satu ini bisa dengan berani  mendekati manusia untuk memeriksa apakah ada makanan yang dibawa, malah pernah terjadi seekor gagak mencuri makanan dari tangan manusia.


Dibandingkan dengan burung rajawali dan elang, burung gagak memang memiliki ukuran yang kecil. Walaupun demikian, tidak menyurutkan niat mereka untuk mencuri dari cakar kedua burung besar tersebut.  Jadi walaupun ukurannya kecil atau kelompoknya kecil, mereka selalu bisa berperilaku lebih baik dibandingkan ukuran mereka. Jika mereka percaya bahwa hal itu mungkin terjadi maka akan terjadilah.

6. Suka mandi
Pendapat awam mengatakan bahwa burung gagak adalah burung hitam legam yang menakutkan. Namun dibalik warnanya yang terlihat sangat hitam tersebut, ternyata memiliki sekumpulan warna berbeda seperti warna ungu, hijau, biru dll. Bahkan, burung gagak ternyata sangat rajin membersihkan dirinya.

7. Kemampuan otak
Burung gagak terkenal sebagai satu diantara hewan yang pintar di dunia. Mereka mampu mengingat beberapa hal sangat baik dan bahkan memiliki kemampuan menyusun suara yang bagus setara dengan kemampuan bahasa manusia primitif. Kemampuan ini digunakan untuk dapat sukses bertahan di lingkungannya.
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Jepang mengatakan bahwa gagak memiliki kemampuan untuk membedakan simbol-simbol yang mewakili jumlah.

Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah.

Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar.

Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kecerdikan Dan Keajaiban Burung Gagak




KENAPA Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan tidak memilih makhluk-Nya yang lain?

Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.

Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.

Mengapa demikian?

Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.

Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak.

Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:

1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.

2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.

Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.

Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati.

Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat.

Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.

Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah Ilahiyah, lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.

Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan? [dedih mulyadi/islampos] 


Belajar dari Burung Gagak


Dipercaya sebagai burung pembawa sial, ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari dari burung gagak. Apa saja manfaat yang bisa kita tarik dari 'burung tukang sihir' ini?


1. Kerjasama tim

Burung gagak merupakan hewan sosial. Mereka selalu mencari makanan secara berkelompok dan terorganisasi.  Mereka juga tidak segan-segan saling berbagi makanan.

2. Pertemanan
Ketika satu burung gagak terluka maka gagak yang lain akan datang membantu, bahkan terkadang bisa puluhan gagak berkumpul untuk menolongnya. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan merupakan kunci sukses dari spesies ini untuk bertahan.

3. Berbagi informasi

Setiap sore hari gerombolan gagak akan berkumpul bersama dan berbagi informasi tentang apa yang mereka alami sepanjang hari. Dengan saling bertukar informasi, para gagak akan memberitahu dimana letak sumber makanan potensial untuk kelompoknya.

 4. Etika

Gagak selalu terlihat sebagai hewan yang licik dan mencuri dari mahkluk lain, namun ternyata mereka memiliki standar etika yang tinggi dikelompoknya. Jika seekor gagak tidak berbagi tentang informasi dan makanan dengan sesamanya, maka sang gagak akan mendapatkan hukuman. Hukumannya adalah gagak lain akan menggunakan cakar dan paruhnya untuk membuat sang gagak pelit menjadi jera.

5. Keberanian

Jika kebanyakan burung mendekati manusia dengan tidak terlalu memperlihatkan keberadaannya, maka berbeda dengan burung gagak. Burung satu ini bisa dengan berani  mendekati manusia untuk memeriksa apakah ada makanan yang dibawa, malah pernah terjadi seekor gagak mencuri makanan dari tangan manusia.


Dibandingkan dengan burung rajawali dan elang, burung gagak memang memiliki ukuran yang kecil. Walaupun demikian, tidak menyurutkan niat mereka untuk mencuri dari cakar kedua burung besar tersebut.  Jadi walaupun ukurannya kecil atau kelompoknya kecil, mereka selalu bisa berperilaku lebih baik dibandingkan ukuran mereka. Jika mereka percaya bahwa hal itu mungkin terjadi maka akan terjadilah.

6. Suka mandi
Pendapat awam mengatakan bahwa burung gagak adalah burung hitam legam yang menakutkan. Namun dibalik warnanya yang terlihat sangat hitam tersebut, ternyata memiliki sekumpulan warna berbeda seperti warna ungu, hijau, biru dll. Bahkan, burung gagak ternyata sangat rajin membersihkan dirinya.

7. Kemampuan otak
Burung gagak terkenal sebagai satu diantara hewan yang pintar di dunia. Mereka mampu mengingat beberapa hal sangat baik dan bahkan memiliki kemampuan menyusun suara yang bagus setara dengan kemampuan bahasa manusia primitif. Kemampuan ini digunakan untuk dapat sukses bertahan di lingkungannya.
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma
Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah. Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar. Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Read more at: http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/burung-gagak-juga-bisa-membedakan_3054.html
Copyright Dunia Koma

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Jepang mengatakan bahwa gagak memiliki kemampuan untuk membedakan simbol-simbol yang mewakili jumlah.

Dalam serangkaian percobaan yang dilakukan di Utsunomiya University, burung itu berhasil memilih wadah yang menyimpan makanan dengan jumlah tertinggi. Burung itu berhasil mengidentifikasi nomor yang tertera pada tutup wadah.

Percobaan ini melibatkan delapan gagak hutan dan dua wadah yang telah ditandai dengan simbol numerik pada tutupnya, masing-masing "dua" dan "lima." Kedua wadah tertutup itu ditempatkan dalam kandang di mana hanya wadah "lima" yang berisi makanan. Hasilnya, burung-burung gagak mampu mengambil kotak yang benar.

Shoei Sugita, seorang profesor morfologi hewan, mengatakan temuan ini menunjukkan jika gagak memiliki kemampuan kognisi numerik yang sama dengan manusia.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Perang Mohacs Awal Mula Dendam Kristen Eropa Terhadap Kerajaan Islam Turki Ustmani

Pernahkah anda mendengar tentang perang Mohacs? Sesungguhnya itu bukanlah perang. Peristiwa ini terjadi pada 21/11/932 hijriyah atau 30 Agustus 2016 yaitu tepat hari ini. Tanggal Kelam yang sangat menyesakan kerajaan-kerajaan Kristen Eropa dan lainnya, yang membuat mereka trauma sekaligus mewariskan dendam kepada bergenerasi setelahnya.

Awal utusan khalifah utsmani Sulaiman al-Qonuni berangkat untuk mengambil jizyah dari raja Hongaria dan pemimpin Eropa ketika itu Luis II.





Maka atas saran Paus di Vatikan raja Hongaria membunuh utusan Sulaiman al-Qonuni tersebutt. Mendengar berita itu Sulaiman al-Qonuni yang waktu itu masih berusai 26 tahun menjadi murka dan bersiap siap untuk menyerang Eropa. Begitu juga gereja dan eropa menyiapkan pasukannya.

Sulaiman al-Qonuni menyiapkan pasukan yang terdiri dari 100000 prajurit, 350 meriam dan 800 kapal perang. Sedangkan kekuatan eropa 200000 pasukan berkuda. 35 ribu diantaranya bersenjata lengkap dengan baju besi.

Sulaiman dan pasukannya menempuh jarak 1000 kilo meter dan berhasil merebut benteng-benteng sepanjang perjalanannya guna mengamankan jalan ketika menarik pasukannya mundur jika terjadi kekalahan. Beliau dan pasukannya melewati sungai…. yang terkenal dan menunggu di lembah Mohacs selatan Hongaria dan timur Rumania menanti pasukan Eropa yg terdiri dari Hongaria, Rumania, Kroasia, Buhemia, Kekaisaran Romawi, negara kepausan dan Polandia. Masalah yang dihadapi Sulaiman adalah banyaknya pasukan berkuda Romawi dan Hongaria yg tertutup penuh oleh baju besi yang sulit ditembus panah atau peluru.

Lalu apa yang ia lakukan? Setelah selesai sholat subuh ia berdiri dihadapan pasukannya yang menatap pasukan Eropa yang banyak yang tidak terlihat ujungnya. Kemudian ia berkata disertai tangisan (sesungguhnya Ruh Nabi Muhammad melihat kalian dengan kerinduan dan cinta) maka menangislah semua pasukan kaum muslimin. Dengan iman dan tawakal penuh kepada Allah swt pasukan muslim mulai bergerak menyongsong pasukan kerajaan Kristen eropa.

Kemudian… Kedua pasukan saling berhadapan… Taktik perang Sulaiman adalah sebagai berikut : Ia membagi pasukannya menjadi tiga barisan sepanjang 10 km. Dan pasukan Inkisyaariah di garis depan, mereka ini adalah prajurit khusus dan pilihan. Kemudian di barisan kedua pasukan berkuda dengan senjata ringan dan pasukan pejalan kaki (invanteri) diantara mereka adalah relawan.

Adapun barisan ketiga adalah beliau dan pasukan meriam. Pasukan Eropa menyerang setelah sholat ashar. Maka Sulaiman memerintahkan pasukan Inkisyaariyah bertahan selama satu jam saja. Kemudian ia memerintahkan mereka lari… Dan ia perintahkan pasukan lapis kedua untuk membuka jalan pelarian ke kiri dan ke kanan bukan ke belakang.

Sesuai arahan sulaiman para pahlawan pasukan Inkisyaariah bertahan dengan gagah berani. Dan berhasil menghancurkan kekuatan eropa dengan sempurna pada dua penyerangan bertubi-tubi yang dilancarkan eropa. Dalam satu serangan saja 20 ribu pasukan eropa tewas.

Kemudian kekuatan inti pasukan eropa serempak menyerang… tibalah saat melarikan diri dan dibukalah jalan untuk lari.. maka mundurlah pasukan Inkisyaariah ke sisi kiri dan kanan diikuti pasukan infantri, sehingga jantung pasukan Utsmani benar-benar terbuka.. maka masuklah 100 ribu pasukan eropa sekaligus menuju (jebakan) jantung pasukan kaum muslimin. Dan inilah awal pembantaian itu…

Mereka langsung berhadapan dengan meriam-meriam pasukan Utsmaniyah tanpa mereka sadari. Meriam-meriam itu langsung menyalak menyambut 100 ribu pasukan eropa yang tidak sadar telah masuk jebakan. Tidak sampai satu jam musnahlah pasukan eropa semua dihantam meriam dari segala arah.. menjadi kenangan hitam orang2 kafir sampai saat ini.

Sisa-sisa pasukan eropa di garis belakang berusaha lari menyeberangi sungai.. apa daya karena ketakutan dan berdesak-desakan ribuan prajurit tenggelam di sungai.

Akhirnya pasukan eropa hendak menyerah. Dan keputusan Khalifah Sulaiman al Qonuni yang tidak pernah dilupakan Eropa sampai sekarang dan mereka mengingatnya dengan penuh dendam. Sulaiman memutuskan : Tidak ada tawanan!

Maka pasukan Utsmaniyyun menyerahkan kembali senjata kepada pasukan eropa yang ditawan agar mereka berperang lagi atau dibunuh!

Akhirnya mereka kembali berperang dengan putus asa. Berakhirlah perang dengan tewasnya raja Hongaria Louis II beserta para uskup yang tujuh orang mewakili nasrani dan utusan paus dan 70 ribu pasukan. Disamping itu 25 ribu ditawan dalam keadaan terluka.

Pasukan Utsmaniyyah melakukan parade militer di ibukota Hongaria. Setelah dua hari mengurus urusan kenegaraan di sana Khalifah Sulaiman kembali pulang ke Turki.

Pasukan Utsmaniyyah yang gugur dalam perang itu hanya 150 orang saja dan tiga ribu terluka. Selebihnya pasukan masih sempurna tanpa kurang suatu apapun walhamdulillah.
Muslimin memasuki Budapest, Ibu Kota Hungaria dengan lantunan takbir bertepatan dengan Iedul Adha setelah mereka lantunkan hal yang sama di Belgrade Serbia.

Kemenangan Utsmaniyah menyebabkan perpecahan Hongaria untuk selama beberapa abad di antara Kesultanan Utsmaniyah, Monarki Habsburg dari Austria dan Kerajaan Transilvania. Kematian Lajos II ketika menyelamatkan diri dari pertempuran menandakan akhir dinasti Jagiellon, dan dinasti ini kemudian bersatu dengan Habsburg melalui pernikahan dengan adinda Lajos.

Barat dan Eropa senantiasa menutupi aib ini selama beberapa dekade, kemudian memproduksi film-film tentang King Sulaiman dengan segala fitnah dan distorsinya. Mereka trauma, kecewa dan akhirnya melakukan perbuatan tercela dan nista.

(ace/slimdaily/dbs) 

Pernahkah anda mendengar tentang perang Mohacs? Sesungguhnya itu bukanlah perang. Peristiwa ini terjadi pada 21/11/932 hijriyah atau 30 Agustus 2016 yaitu tepat hari ini. Tanggal Kelam yang sangat menyesakan kerajaan-kerajaan Kristen Eropa dan lainnya, yang membuat mereka trauma sekaligus mewariskan dendam kepada bergenerasi setelahnya.

Awal utusan khalifah utsmani Sulaiman al-Qonuni berangkat untuk mengambil jizyah dari raja Hongaria dan pemimpin Eropa ketika itu Luis II.





Maka atas saran Paus di Vatikan raja Hongaria membunuh utusan Sulaiman al-Qonuni tersebutt. Mendengar berita itu Sulaiman al-Qonuni yang waktu itu masih berusai 26 tahun menjadi murka dan bersiap siap untuk menyerang Eropa. Begitu juga gereja dan eropa menyiapkan pasukannya.

Sulaiman al-Qonuni menyiapkan pasukan yang terdiri dari 100000 prajurit, 350 meriam dan 800 kapal perang. Sedangkan kekuatan eropa 200000 pasukan berkuda. 35 ribu diantaranya bersenjata lengkap dengan baju besi.

Sulaiman dan pasukannya menempuh jarak 1000 kilo meter dan berhasil merebut benteng-benteng sepanjang perjalanannya guna mengamankan jalan ketika menarik pasukannya mundur jika terjadi kekalahan. Beliau dan pasukannya melewati sungai…. yang terkenal dan menunggu di lembah Mohacs selatan Hongaria dan timur Rumania menanti pasukan Eropa yg terdiri dari Hongaria, Rumania, Kroasia, Buhemia, Kekaisaran Romawi, negara kepausan dan Polandia. Masalah yang dihadapi Sulaiman adalah banyaknya pasukan berkuda Romawi dan Hongaria yg tertutup penuh oleh baju besi yang sulit ditembus panah atau peluru.

Lalu apa yang ia lakukan? Setelah selesai sholat subuh ia berdiri dihadapan pasukannya yang menatap pasukan Eropa yang banyak yang tidak terlihat ujungnya. Kemudian ia berkata disertai tangisan (sesungguhnya Ruh Nabi Muhammad melihat kalian dengan kerinduan dan cinta) maka menangislah semua pasukan kaum muslimin. Dengan iman dan tawakal penuh kepada Allah swt pasukan muslim mulai bergerak menyongsong pasukan kerajaan Kristen eropa.

Kemudian… Kedua pasukan saling berhadapan… Taktik perang Sulaiman adalah sebagai berikut : Ia membagi pasukannya menjadi tiga barisan sepanjang 10 km. Dan pasukan Inkisyaariah di garis depan, mereka ini adalah prajurit khusus dan pilihan. Kemudian di barisan kedua pasukan berkuda dengan senjata ringan dan pasukan pejalan kaki (invanteri) diantara mereka adalah relawan.

Adapun barisan ketiga adalah beliau dan pasukan meriam. Pasukan Eropa menyerang setelah sholat ashar. Maka Sulaiman memerintahkan pasukan Inkisyaariyah bertahan selama satu jam saja. Kemudian ia memerintahkan mereka lari… Dan ia perintahkan pasukan lapis kedua untuk membuka jalan pelarian ke kiri dan ke kanan bukan ke belakang.

Sesuai arahan sulaiman para pahlawan pasukan Inkisyaariah bertahan dengan gagah berani. Dan berhasil menghancurkan kekuatan eropa dengan sempurna pada dua penyerangan bertubi-tubi yang dilancarkan eropa. Dalam satu serangan saja 20 ribu pasukan eropa tewas.

Kemudian kekuatan inti pasukan eropa serempak menyerang… tibalah saat melarikan diri dan dibukalah jalan untuk lari.. maka mundurlah pasukan Inkisyaariah ke sisi kiri dan kanan diikuti pasukan infantri, sehingga jantung pasukan Utsmani benar-benar terbuka.. maka masuklah 100 ribu pasukan eropa sekaligus menuju (jebakan) jantung pasukan kaum muslimin. Dan inilah awal pembantaian itu…

Mereka langsung berhadapan dengan meriam-meriam pasukan Utsmaniyah tanpa mereka sadari. Meriam-meriam itu langsung menyalak menyambut 100 ribu pasukan eropa yang tidak sadar telah masuk jebakan. Tidak sampai satu jam musnahlah pasukan eropa semua dihantam meriam dari segala arah.. menjadi kenangan hitam orang2 kafir sampai saat ini.

Sisa-sisa pasukan eropa di garis belakang berusaha lari menyeberangi sungai.. apa daya karena ketakutan dan berdesak-desakan ribuan prajurit tenggelam di sungai.

Akhirnya pasukan eropa hendak menyerah. Dan keputusan Khalifah Sulaiman al Qonuni yang tidak pernah dilupakan Eropa sampai sekarang dan mereka mengingatnya dengan penuh dendam. Sulaiman memutuskan : Tidak ada tawanan!

Maka pasukan Utsmaniyyun menyerahkan kembali senjata kepada pasukan eropa yang ditawan agar mereka berperang lagi atau dibunuh!

Akhirnya mereka kembali berperang dengan putus asa. Berakhirlah perang dengan tewasnya raja Hongaria Louis II beserta para uskup yang tujuh orang mewakili nasrani dan utusan paus dan 70 ribu pasukan. Disamping itu 25 ribu ditawan dalam keadaan terluka.

Pasukan Utsmaniyyah melakukan parade militer di ibukota Hongaria. Setelah dua hari mengurus urusan kenegaraan di sana Khalifah Sulaiman kembali pulang ke Turki.

Pasukan Utsmaniyyah yang gugur dalam perang itu hanya 150 orang saja dan tiga ribu terluka. Selebihnya pasukan masih sempurna tanpa kurang suatu apapun walhamdulillah.
Muslimin memasuki Budapest, Ibu Kota Hungaria dengan lantunan takbir bertepatan dengan Iedul Adha setelah mereka lantunkan hal yang sama di Belgrade Serbia.

Kemenangan Utsmaniyah menyebabkan perpecahan Hongaria untuk selama beberapa abad di antara Kesultanan Utsmaniyah, Monarki Habsburg dari Austria dan Kerajaan Transilvania. Kematian Lajos II ketika menyelamatkan diri dari pertempuran menandakan akhir dinasti Jagiellon, dan dinasti ini kemudian bersatu dengan Habsburg melalui pernikahan dengan adinda Lajos.

Barat dan Eropa senantiasa menutupi aib ini selama beberapa dekade, kemudian memproduksi film-film tentang King Sulaiman dengan segala fitnah dan distorsinya. Mereka trauma, kecewa dan akhirnya melakukan perbuatan tercela dan nista.

(ace/slimdaily/dbs) 

HADITS: "Barangsiapa yang pada waktu paginya merasakan ketentraman hati.."





Diriwayatkan oleh Imam Al-Tutmudzi di dalam sunannya dari Abdullah bin Muhsin Al-Khutami bahwa Nabi Muhammand ﷺ bersabda:

"Barangsiapa yang pada waktu paginya merasakan ketentraman hati, sehat pada jasmaninya, dia memilki makanan untuk hari itu maka sungguh seakan dunia telah dikumpulkan untuk dirinya."

1. Sabda Nabi Muhammad ﷺ: “Pada waktu paginya” artinya menghadapai pagi hari itu. Di dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa seyogyanya bagi orang yang beriman untuk tidak memusingkan urusan yang berhubungan dengan masa depan, sebab perkara tersebut di tangan Allah, Dialah yang mengurusi segala urusan, menentukan segala taqdir, maka hendaklah dia berbaik sangka kepada Tuhannya dan bersikap optimis dengan kebaikan.

2. Sabda Nabi Muhammad ﷺ: “merasakan ketentraman dalam hatinya” maksudnya adalah merasa aman terhadap keadaan sanak keluarganya, dikatakan juga maknanya: merasa aman di dalam rumah dan perjalanannya, dikatakan juga maknanya adalah: merasa aman di dalam rumahnya, dia merasa aman dari ancaman pembunuhan orang lain, atau aman dari pencurian yang mungkin terjadi atau aman terhadap ancaman yang mengarah kepada kehormatannya.

3. Sabda Nabi Muhammad ﷺ: "Sehat pada jasmaninya" maksudnya adalah sehat dan selamat dari segala cacat dan penyakit. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Al-Musnad dari Anas bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda:

(( اللهم إني أعذبك من البرص والجنون و الجذام سيئ الأسقام ))

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan -Mu dari penyakit belang, gila, kusta dan penyakit yang buruk”. 

Dan Nabi Muhammad ﷺ meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala baik pada waktu pagi dan petang kesehatan dan keselamatan dalam agama, diri, keluarga dan harta serta beliau memerintahkan shahabat untuk melakukan hal yang sama. Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dari Abdullah bin Umar RA berkata: Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan do’a ini baik pada waktu pagi dan petang:

(( اللهم إني أسألك العافية في الدنيا والآخرة اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي ))

"Ya Allah aku memohon kepada -Mu keselamatan baik di dunia dan akherat, Ya Allah aku memohon kepada-Mu ampunan, keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku”. 

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam sunannya dari Mu’adz bin Rifa’ah dari bapaknya berkata: Abu Bakar berdiri di atas mimbar kemudian menangis lalu berkata: Sungguh Rasulullah ﷺ berdiri pada tahun pertama di atas mimbar kemudian menangis, dan beliau bersabda: Mintalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala ampunan (العفو) dan keselamatan (العافية), sesungguhnya seseorang tidak diberikan sesuatu setelah keyakinan yang lebih baik dari keselamatan”.

Dan Nabi Muhammad ﷺ memberitahukan bahwa banyak manusia yang tertipu dan meremehkan nikmat ini. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Abdullah bin Abbas RA berkata: Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Dua nikmat yang banyak manusia merugi padanya yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. 

Dan Nabi Muhammad ﷺ telah memberikan peringatan agar seseorang menjaga waktu sehatnya sebelum datang masa sakitnya. Diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam kitab Al-Mustadrok dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Jagalah lima hal sebelum datangnya lima keadaan, dan di antara yang disebutkan: dan jangalah sehatmu sebelum sakitmu”.

Dan Ibnu Umar RA sebagimana diriwayatkan di dalam shahih Bukhari berkata: "Apabila kamu berada di waktu pagi maka janganlah menunggu waktu sore dan apabila kamu berada pada waktu sore maka janganlah menunggu waktu pagi, dan manfaatkanlah waktu sehatmu untuk kemaslahatan waktu sakitmu dan masa hidupmu untuk kemaslahatan matimu”.

4. Dan Sabda Nabi Muhammad ﷺ: "dia memilki makanan untuk hari itu", maksudnya makanan yang mencukupi kebutuhan hidupnya untuk hari itu. Dan makanan termasuk salah satu nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang besar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ  

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 3-4)

Dan Nabi Muhammad ﷺ memohon perlindungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari kelaparan. Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunan-nya dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan sebab dia adalah seburuk-buruk teman tidur”.

Dan Nabi Muhammad ﷺ memohon kepada Tuhannya rizki yang cukup, yaitu kadar yang bisa mencukupi kebutuhannya. Diiriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Ya Allah jadikanlah rizki keluarga Muhammad makanan kesehariannya”.

Dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa barangsiapa yang terkumpul di dalam dirinya tiga perkara di atas (ketentraman hati, sehat pada jasmaninya, dia memilki makanan untuk hari itu) maka dia seakan telah memiliki seluruh dunia, dan sungguh masayarakat menguasai berlipat-lipat dari apa yang telah disebutkan di dalam hadits tersebut, namun mereka mengingkarinya, merendahkan apa yang mereka miliki sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللّهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ

Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Nahl: 83)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

أَفَبِنِعْمَةِ اللّهِ يَجْحَدُونَ  

"Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?" (QS. Al-Nahl: 71)

Dan obat dari penyakit ini adalah hendaklah seseorang memandang kepada orang yang kehilangan nikmat tersebut atau kehilangan sebagiannya, sebagaimana telah disebutkan oleh Nabi Muhammad ﷺ di dalam sebuah riwayat di dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "(Dalam urusan dunia) Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah memandang kepada orang yang lebih tinggi dari kalian, sebab hal itu lebih pantas agar kalian tidak merendahkan nikmat Allah”. 

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !





Diriwayatkan oleh Imam Al-Tutmudzi di dalam sunannya dari Abdullah bin Muhsin Al-Khutami bahwa Nabi Muhammand ﷺ bersabda:

"Barangsiapa yang pada waktu paginya merasakan ketentraman hati, sehat pada jasmaninya, dia memilki makanan untuk hari itu maka sungguh seakan dunia telah dikumpulkan untuk dirinya."

1. Sabda Nabi Muhammad ﷺ: “Pada waktu paginya” artinya menghadapai pagi hari itu. Di dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa seyogyanya bagi orang yang beriman untuk tidak memusingkan urusan yang berhubungan dengan masa depan, sebab perkara tersebut di tangan Allah, Dialah yang mengurusi segala urusan, menentukan segala taqdir, maka hendaklah dia berbaik sangka kepada Tuhannya dan bersikap optimis dengan kebaikan.

2. Sabda Nabi Muhammad ﷺ: “merasakan ketentraman dalam hatinya” maksudnya adalah merasa aman terhadap keadaan sanak keluarganya, dikatakan juga maknanya: merasa aman di dalam rumah dan perjalanannya, dikatakan juga maknanya adalah: merasa aman di dalam rumahnya, dia merasa aman dari ancaman pembunuhan orang lain, atau aman dari pencurian yang mungkin terjadi atau aman terhadap ancaman yang mengarah kepada kehormatannya.

3. Sabda Nabi Muhammad ﷺ: "Sehat pada jasmaninya" maksudnya adalah sehat dan selamat dari segala cacat dan penyakit. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Al-Musnad dari Anas bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda:

(( اللهم إني أعذبك من البرص والجنون و الجذام سيئ الأسقام ))

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan -Mu dari penyakit belang, gila, kusta dan penyakit yang buruk”. 

Dan Nabi Muhammad ﷺ meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala baik pada waktu pagi dan petang kesehatan dan keselamatan dalam agama, diri, keluarga dan harta serta beliau memerintahkan shahabat untuk melakukan hal yang sama. Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dari Abdullah bin Umar RA berkata: Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan do’a ini baik pada waktu pagi dan petang:

(( اللهم إني أسألك العافية في الدنيا والآخرة اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي ))

"Ya Allah aku memohon kepada -Mu keselamatan baik di dunia dan akherat, Ya Allah aku memohon kepada-Mu ampunan, keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku”. 

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam sunannya dari Mu’adz bin Rifa’ah dari bapaknya berkata: Abu Bakar berdiri di atas mimbar kemudian menangis lalu berkata: Sungguh Rasulullah ﷺ berdiri pada tahun pertama di atas mimbar kemudian menangis, dan beliau bersabda: Mintalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala ampunan (العفو) dan keselamatan (العافية), sesungguhnya seseorang tidak diberikan sesuatu setelah keyakinan yang lebih baik dari keselamatan”.

Dan Nabi Muhammad ﷺ memberitahukan bahwa banyak manusia yang tertipu dan meremehkan nikmat ini. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Abdullah bin Abbas RA berkata: Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Dua nikmat yang banyak manusia merugi padanya yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. 

Dan Nabi Muhammad ﷺ telah memberikan peringatan agar seseorang menjaga waktu sehatnya sebelum datang masa sakitnya. Diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam kitab Al-Mustadrok dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Jagalah lima hal sebelum datangnya lima keadaan, dan di antara yang disebutkan: dan jangalah sehatmu sebelum sakitmu”.

Dan Ibnu Umar RA sebagimana diriwayatkan di dalam shahih Bukhari berkata: "Apabila kamu berada di waktu pagi maka janganlah menunggu waktu sore dan apabila kamu berada pada waktu sore maka janganlah menunggu waktu pagi, dan manfaatkanlah waktu sehatmu untuk kemaslahatan waktu sakitmu dan masa hidupmu untuk kemaslahatan matimu”.

4. Dan Sabda Nabi Muhammad ﷺ: "dia memilki makanan untuk hari itu", maksudnya makanan yang mencukupi kebutuhan hidupnya untuk hari itu. Dan makanan termasuk salah satu nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang besar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ  

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 3-4)

Dan Nabi Muhammad ﷺ memohon perlindungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari kelaparan. Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunan-nya dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan sebab dia adalah seburuk-buruk teman tidur”.

Dan Nabi Muhammad ﷺ memohon kepada Tuhannya rizki yang cukup, yaitu kadar yang bisa mencukupi kebutuhannya. Diiriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Ya Allah jadikanlah rizki keluarga Muhammad makanan kesehariannya”.

Dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa barangsiapa yang terkumpul di dalam dirinya tiga perkara di atas (ketentraman hati, sehat pada jasmaninya, dia memilki makanan untuk hari itu) maka dia seakan telah memiliki seluruh dunia, dan sungguh masayarakat menguasai berlipat-lipat dari apa yang telah disebutkan di dalam hadits tersebut, namun mereka mengingkarinya, merendahkan apa yang mereka miliki sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللّهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ

Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Nahl: 83)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

أَفَبِنِعْمَةِ اللّهِ يَجْحَدُونَ  

"Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?" (QS. Al-Nahl: 71)

Dan obat dari penyakit ini adalah hendaklah seseorang memandang kepada orang yang kehilangan nikmat tersebut atau kehilangan sebagiannya, sebagaimana telah disebutkan oleh Nabi Muhammad ﷺ di dalam sebuah riwayat di dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "(Dalam urusan dunia) Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah memandang kepada orang yang lebih tinggi dari kalian, sebab hal itu lebih pantas agar kalian tidak merendahkan nikmat Allah”. 

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kiat dari Sahabat Nabi, Salman Alfarisi, Agar Suara Kita Dikenali Malaikat

Meski berasal dari Persia dan lahir di komunitas penyembah api, Salman Al-Farisi berhasil mengikuti bisikan hatinya untuk menemukan Islam yang mulia. Salman mengikrarkan dua kalimat syahadat dan menjadi salah satu sahabat Nabi yang utama.


Dalam perjalanan jihad dan dakwahnya, Salman Al-Farisi merupakan penemu strategi Parit dalam Jihad Khandaq yang dimenangkan oleh kaum Muslimin setelah hijrah di Madinah.





Salman adalah teladan dalam dakwah, jihad, dan juga ibadah. Salman juga contoh nyata dalam persahabatan atas nama iman bersama sahabat mulianya Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu 'anhu.

Dalam sebuah atsar, Imam Abu Bakar Al-Thurthusy Al-Andalusi Rahimahullahu Ta'ala dalam kitabnya Al-Ma'tsurat mengutip keterangan yang disampaikan oleh sahabat mulia Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu, "Siapa yang biasa berdoa kepada Allah Ta'ala saat mendapatkan kegembiraan, kemudian ia ditimpa musibah dan ujian kesulitan lalu berdoa, maka para malaikat akan berkata, 'Ya Tuhan kami, suara ini tidak asing bagi kami. Kami mengenalnya.'"


Sebaliknya, ketika ada orang-orang yang melupakan Allah Ta'ala dan enggan berdoa serta malas berdzikir ketika mendapatkan kebahagiaan hidup dan kesenangan, lalu ia ditimpa musibah, ujian, dan kesukaran hidup, saat ia berdoa di masa sulit itu, para malaikat akan bertutur, "Suara ini asing bagi kami. Kami tidak mengenalnya."

Mahasuci Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui. Tiada satu pun yang luput dari-Nya. Dialah sebaik-baik Pencipta, Perawat, dan Pengawas atas seluruh makhluk-Nya.

Atsar ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kaum Muslimin. Bahwa berdoa, berdzikir, beribadah, dan amal shalih hendaknya dikerjakan saat bahagia dan gembira, niscaya doa-doa kita akan didengar tatkala diuji dengan kesusahan dan kepelikan hidup. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Meski berasal dari Persia dan lahir di komunitas penyembah api, Salman Al-Farisi berhasil mengikuti bisikan hatinya untuk menemukan Islam yang mulia. Salman mengikrarkan dua kalimat syahadat dan menjadi salah satu sahabat Nabi yang utama.


Dalam perjalanan jihad dan dakwahnya, Salman Al-Farisi merupakan penemu strategi Parit dalam Jihad Khandaq yang dimenangkan oleh kaum Muslimin setelah hijrah di Madinah.





Salman adalah teladan dalam dakwah, jihad, dan juga ibadah. Salman juga contoh nyata dalam persahabatan atas nama iman bersama sahabat mulianya Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu 'anhu.

Dalam sebuah atsar, Imam Abu Bakar Al-Thurthusy Al-Andalusi Rahimahullahu Ta'ala dalam kitabnya Al-Ma'tsurat mengutip keterangan yang disampaikan oleh sahabat mulia Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu, "Siapa yang biasa berdoa kepada Allah Ta'ala saat mendapatkan kegembiraan, kemudian ia ditimpa musibah dan ujian kesulitan lalu berdoa, maka para malaikat akan berkata, 'Ya Tuhan kami, suara ini tidak asing bagi kami. Kami mengenalnya.'"


Sebaliknya, ketika ada orang-orang yang melupakan Allah Ta'ala dan enggan berdoa serta malas berdzikir ketika mendapatkan kebahagiaan hidup dan kesenangan, lalu ia ditimpa musibah, ujian, dan kesukaran hidup, saat ia berdoa di masa sulit itu, para malaikat akan bertutur, "Suara ini asing bagi kami. Kami tidak mengenalnya."

Mahasuci Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui. Tiada satu pun yang luput dari-Nya. Dialah sebaik-baik Pencipta, Perawat, dan Pengawas atas seluruh makhluk-Nya.

Atsar ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kaum Muslimin. Bahwa berdoa, berdzikir, beribadah, dan amal shalih hendaknya dikerjakan saat bahagia dan gembira, niscaya doa-doa kita akan didengar tatkala diuji dengan kesusahan dan kepelikan hidup. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kisah Pilu dari Aleppo yang Diberitakan Salah Satu TV di Inggris


Ilustrasi

Kisah pilu ini bukan drama atau sinetron. Terjadi beberapa hari lalu di Aleppo Suriah. Kejadian yang mengiris hati dan menguras air mata. Meski di siarkan di salah satu channel televisi di Inggris, kejadian memilukan ini sepi diwartakan oleh media-media di negeri ini.

Tak kuasa untuk membendung air mata saat membaca dan melihat tayangannya.

*** 
Perawat membawa dua anak, mencarikan ibu mereka. 

“Mereka perlu ibunya. Apakah mereka anakmu?” tanya perawat.

Perawat tidak mengetahui nama mereka dan mereka tidak tahu apakah mereka telah menjadi yatim piatu atau belum.

 Mereka meninggalkan bapaknya di bawah reruntuhan dan mereka mencari ibunya

Ummu Fatima melihat bukti yang dia takutkan, mayat anaknya.
 “Mengapa kau tinggalkan aku?” gugat Ummu Fatima.

 Di sini, pertanyaan itu tidak ada jawabannya. Di ruangan lain, kakak beradik itu masih menunggu berita tentang ibu mereka. Di atas tempat tidur rumah sakit, diselimuti debu. Lelah yang tak terkatakan, oleh kehidupan yang tidak bisa digambarkan (brutalnya).

*** 

Ya Allah, ampuni kami yang tak kuasa banyak membantu. [Tarbawia/Om Pir] 

*Cuplikan kisah di atas ditulis oleh Maimon Herawati, aktivis kemanusiaan Internasional yang merupakan Dosen di Universitas Padjadjaran Bandung. Pemuatan tulisan ini di Tarbawia sudah mendapatkan izin dari Maimon Herawati melalui pesan pribadi antara Tarbawia dan Maimon Herawati. Kisah selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut atau lihat videonya langsung.




Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Ilustrasi

Kisah pilu ini bukan drama atau sinetron. Terjadi beberapa hari lalu di Aleppo Suriah. Kejadian yang mengiris hati dan menguras air mata. Meski di siarkan di salah satu channel televisi di Inggris, kejadian memilukan ini sepi diwartakan oleh media-media di negeri ini.

Tak kuasa untuk membendung air mata saat membaca dan melihat tayangannya.

*** 
Perawat membawa dua anak, mencarikan ibu mereka. 

“Mereka perlu ibunya. Apakah mereka anakmu?” tanya perawat.

Perawat tidak mengetahui nama mereka dan mereka tidak tahu apakah mereka telah menjadi yatim piatu atau belum.

 Mereka meninggalkan bapaknya di bawah reruntuhan dan mereka mencari ibunya

Ummu Fatima melihat bukti yang dia takutkan, mayat anaknya.
 “Mengapa kau tinggalkan aku?” gugat Ummu Fatima.

 Di sini, pertanyaan itu tidak ada jawabannya. Di ruangan lain, kakak beradik itu masih menunggu berita tentang ibu mereka. Di atas tempat tidur rumah sakit, diselimuti debu. Lelah yang tak terkatakan, oleh kehidupan yang tidak bisa digambarkan (brutalnya).

*** 

Ya Allah, ampuni kami yang tak kuasa banyak membantu. [Tarbawia/Om Pir] 

*Cuplikan kisah di atas ditulis oleh Maimon Herawati, aktivis kemanusiaan Internasional yang merupakan Dosen di Universitas Padjadjaran Bandung. Pemuatan tulisan ini di Tarbawia sudah mendapatkan izin dari Maimon Herawati melalui pesan pribadi antara Tarbawia dan Maimon Herawati. Kisah selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut atau lihat videonya langsung.




Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Keajaiban Hadits Ini Terbukti Nyata dalam Deretan Dusta Si Penista Al-Qur'an

Bagaikan jamur di musim penghujan. Tumbuh satu berkembang biak menjadi banyak, berlimpah, tiada terbilang. Seperti itulah sifat dusta. Seperti itulah kebohongan.






Berbohong ialah bertutur tidak sebagaimana faktanya. Setara dengan berdusta. Menyengaja. Karena ada misi di balik kedustaan dan kebohongannya. Jika tiada niat, ianya bukan dusta, bukan bohong. Dan pasti, tidak akan diulangi.

Si Penista Al-Qur'an berdusta berulang kali. Entah berapa banyak. Tiada yang mampu menghitungnya secara pasti, kecuali malaikat pencatat amal yang ditugaskan oleh Allah Ta'ala.

Dalam satu kali pembacaan nota keberatan di sidang perdananya terkait kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakart Pusat, Selasa (13/12/16) lalu saja, terbongkar banyak sekali dusta. Berkelindan. Terus menerus. Berkelanjutan. Tak ada habisnya.

Dusta sekali. Dua kali. Seterusnya. Satu dusta akan ditutupi dengan dusta kedua. Dusta kedua diadakan untuk menangkis dusta perdana.


Soal dusta si Penista Al-Qur'an ini, kiranya kita semakin memahami keajaiban hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kejadian yang kini terbuka ini bukanlah hal baru. Sebab, apa yang disampaikan oleh sang Nabi belasan abad lalu, kini benar-benar terbukti. Amat nyata.

ان الفجوريهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا

"Sesungguhnya dusta membawa pada kedurhakaan. Dan seseorang yang berdusta akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta'ala. Dikutip oleh Dr Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Pribadi Muslim Ideal menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Perhatikanlah keajaiban hadits ini. Sekali berdusta, seseorang akan berduata untuk kedua kalinya. Ia tidak akan berhenti sebelum tercatat sebagai pendusta. Atau jika ia bersungguh-sungguh untuk bertaubat kepada Allah Ta'ala dengan masuk ke dalam Islam yang mulia. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Bagaikan jamur di musim penghujan. Tumbuh satu berkembang biak menjadi banyak, berlimpah, tiada terbilang. Seperti itulah sifat dusta. Seperti itulah kebohongan.






Berbohong ialah bertutur tidak sebagaimana faktanya. Setara dengan berdusta. Menyengaja. Karena ada misi di balik kedustaan dan kebohongannya. Jika tiada niat, ianya bukan dusta, bukan bohong. Dan pasti, tidak akan diulangi.

Si Penista Al-Qur'an berdusta berulang kali. Entah berapa banyak. Tiada yang mampu menghitungnya secara pasti, kecuali malaikat pencatat amal yang ditugaskan oleh Allah Ta'ala.

Dalam satu kali pembacaan nota keberatan di sidang perdananya terkait kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakart Pusat, Selasa (13/12/16) lalu saja, terbongkar banyak sekali dusta. Berkelindan. Terus menerus. Berkelanjutan. Tak ada habisnya.

Dusta sekali. Dua kali. Seterusnya. Satu dusta akan ditutupi dengan dusta kedua. Dusta kedua diadakan untuk menangkis dusta perdana.


Soal dusta si Penista Al-Qur'an ini, kiranya kita semakin memahami keajaiban hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kejadian yang kini terbuka ini bukanlah hal baru. Sebab, apa yang disampaikan oleh sang Nabi belasan abad lalu, kini benar-benar terbukti. Amat nyata.

ان الفجوريهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا

"Sesungguhnya dusta membawa pada kedurhakaan. Dan seseorang yang berdusta akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta'ala. Dikutip oleh Dr Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Pribadi Muslim Ideal menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Perhatikanlah keajaiban hadits ini. Sekali berdusta, seseorang akan berduata untuk kedua kalinya. Ia tidak akan berhenti sebelum tercatat sebagai pendusta. Atau jika ia bersungguh-sungguh untuk bertaubat kepada Allah Ta'ala dengan masuk ke dalam Islam yang mulia. [Tarbawia/Om Pir]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !